PORTAL PASRURUAN - Memang benar jika keutamaan bulan dalam kalender hijriyah bertingkat-tingkat, begitu juga hari harinya.
Di antara bulan islam yang ditetapkan kemuliaannya dalam al-quran dan as-qunnah adalah bulan Rajab.
Namun, masih banyak riwayat palsu seputar bulan ini.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea True Beauty Episode 1- 5, Semua Murid Terpesona Melihat Kecantikan Juu Kyun
Disebut juga 'Rajab al-Fard' karena terpisah dari bulan-bulan haram lainnya, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah dan Muharram yang mana jatuh secara berurutan.
Rajab artinya mengagungkan dan memuliakan. Dinamakan Rajab karena pada jaman dahulu sangat mengagungkan masa jahiliyah.
Salah satunya dengan melarang atau mengharamkan perang di bulan tersebut.
Mereka mengharamkan peperangan pada bulan ini.
Ada beberapa dalil yang menunjukkan bahwa bulan Rajab sangat diagungkan di Arab pada jaman dahulu.
"Saya melihat Umar memukul tangan-tangan manusia pada bulan Rajab agar mereka meletakkan tangan mereka di piring. Kemudian beliau (Umar) mengatakan, makanlah oleh kalian, karena sesungguhnya Rajab adalah bulan yang diagungkan oleh orang-orang jahiliyah," riwayat Ibnu Abi Syaibah dari Kharasyah bin Hurr yang dikutip PORTAL PASURUAN dari Ensiklopedia Amalan Bulan Rajab.
Malam Jumat pertama bulan Rajab adalah malam lailatu al-raghaib, memiliki tata cara ibadah tersendiri sebagimana yang tertera dalam beberapa riwayat.
Sunnah dan tradisi iktikaf yang dimulai dari tanggal 13 hingga 15 pada bulan ini adalah amalan yang sangat masyhur.
Kemudian dikenal dengan istilah ayyamul bidh dan dianjurkan untuk dilaksanakan.
Terjadi peristiwa-peristiwa penting, misalnya hari kelahiran Imam Muhammad al-Baqir as pada 1 Rajab 57 H/677 masehi
Selain itu, hari kesyahidan Imam Hadi as pada 3 Rajab 212 H/827 masehi.****
Artikel Rekomendasi