Umbu Landu Paranggi Meniggal Dunia, Berikut Peninggalan Puisi Sang Presiden Malioboro

- 7 April 2021, 15:54 WIB
Sang Presiden Malioboro, Umbu Landu Paranggi saat membacakan puisi
Sang Presiden Malioboro, Umbu Landu Paranggi saat membacakan puisi / Twitter.com/@ganjarpranowo

Kenangkanlah gumam pertama
Pertemuan tak terduga
Di suatu kota pantai
Di suatu hari kemarau
Di suatu keasingan rindu
Di suatu perjalanan biru

Kenangkanlah bisikan pertama
Risau pertarungan kembara
Duka percintaan sukma
Rahasia perjanjian sunyi

Kenangkanlah percakapan pertama
Gugusan waktu, napas dan peristiwa
Mungkin hanya angin, daun dan debu
Pesona terakhir nyanyian sajakku

4. Melodia

cintalah yang membuat diriku betah untuk sesekali bertahan
karena sajakpun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan
baiknya mengenal suara sendiri dalam
mengarungi suara-suara luar sana

sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa langkah ke mana saja
karena kesetianlah maka jinak mata dan hati mengembara
dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya
membukakan diri, bergumul dan menyeri hari-hari tergesa berlalu
meniup seluruh usia, mengitar jarak dalam gempuran waktu
takkan jemu-jemu nafas bergelut resini, dengan sunyi dan rindu menyanyi

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 4 SD dan MI Tema 9 Halaman 100, 101, 103, 104 Subtema 3, Pelestarian Kekayaan SDA

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 SD dan MI Tema 9 Halaman 41, 42 dan 43, Subtema 1 Benda Tunggal dan Campuran

dalam kerja berlumur suka duka, hikmah rahasia melipur damai
begitu berarti kertas-kertas di bawahbantal, pananggalan penuh coretan
selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan
rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana

di rumah kecil papa, tapi gairah bergelora hidup kehidupan dan berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan

Halaman:

Editor: Jati Kuncoro


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini