Film Dokumenter Pulau Plastik akan Tayang di Bioskop, Sebuah Dokumentasi Isu Global

- 8 April 2021, 20:01 WIB
Poster film "Pulau Plastik".
Poster film "Pulau Plastik". /

PORTAL PASURUAN - Isu sampah bukan hanya permasalahan di Indonesia saja tapi dunia juga. Meski demikian, masih banyak orang yang tidak peduli bahaya sampah plastik untuk bumi di masa yang akan datang.

Lewat film dokumenter "Pulau Plastik", Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput dan WatchdoC akan menunjukkan kisah tentang tiga orang yang memperjuangkan melawan plastik sekali pakai.

Gede Robi vokalis band rock Navicula asal Bali, Tiza Mafira pengacara muda asal Jakarta dan Prigi Arisandi ahli biologi dan penjaga sungai asal jawa Timur menjadi pemeran utama dalam film dokumenter ini.

Baca Juga: Khutbah Jumat yang Bertemakan Syukur dalam Nikmat Sabar dalam Musibah oleh Ustadz Muhammad Faizin

Baca Juga: Kementrian Pertahanan Indonesia Siap Bangun Kerjasama Pertahanan Dengan Korea Selatan

Ketiganya menelusuri jejak sejauh mana sampah plastik menyusup ke rantai makanan, dampak terhadap kesehatan dan upaya yang bisa mereka lakukan untuk menghentikannya.

"Kami ingin punya kontribusi walaupun enggak sebesar yang lain. Ini sesuatu yang jarang di mana ada film dokumenter dengan isu-isu seperti ini bisa masuk media besar (bioskop) dan terus diperbincangkan," ujar Angga Dwimas Sasongko, produser eksekutif film "Pulau Plastik", seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Antara.

Dalam jumpa pers pada Kamis, 7 April 2021, dia menambahkan, bahwa isu yang banyak dibicarakan akan menghasilkan solusi yang konkret.

"Pulau Plastik" merupakan adaptasi serial yang disutradarai Dandhy Laksono dan Rahung Nasution dengan judul yang sama.

Dandhy mengatakan, bahwa film ini tidak hanya hasil kolaborasi dari produser, filmmaker, kan karakternya. Tapi juga kombinasi antara ilmu pengetahuan, kerja-kerja kesenian, aktivisme jalanan, hingga investigasi videografi.

Baca Juga: KIA Sonet 7 Seater Resmi Meluncur Di Indonesia, Berikut Keunggulan Dan Kelebihannya

Baca Juga: Neymar Menjadi Salah Satu Kandidat Terkuat Penerima Penghargaan Ballon d’Or 2021

"Saya percaya amplifikasi dari cerita ini akan luar biasa. Ceritanya luar biasa dan ditayangkan di platform yang mainstream (bioskop)," ungkap Dandhy.

Sementara itu, Rahung mengungkapkan, bahwa film ini bagian dari potret sejarah manusia yang ingin keluar dari permasalahan tanpa menimbulkan masalah baru.

Film ini sengaja dirilis bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia untuk mengajak masyarakat agar menjaga bumi yang mereka tinggali.

Selain itu, sebagai bentuk dorongan, agar masyarakat mengambil tindakan dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Menyambut penayangan perdana, akan diadakan serangkaian kegiatan "Road to Pulau Plastik" di beberapa lokasi di Bali pada 18 hingga 21 April 2021.

Beberapa kegiatan itu, meliputi Minggu Tanpa Plastik yang berisi konferensi pers, Talkshow tentang solusi lokal untuk bumi, dan konser musik di Kebon Vintage Denpasar pada 18 April 2021.

Selain itu, akan ada serangkaian talkshow mengenai topik lain pada tiga hari berikutnya.

Baca Juga: Marvel Studios Keluarkan Trailer Perdana Loki, Tampilkan Misteri Setelah Endgame

Baca Juga: Mengenal Konsep Mindful Comsumption, Untuk Investasi Kesehatan di Masa Depan

Angga mengatakan, bahwa film ini ditayangkan terbatas di bioskop Indonesia, melainan dibagi per wilayah secara bertahap.

"Kita enggak serempak, karena kan ini film dokumenter, takutnya nanti baru tayang seminggu terus film udah enggak ada, jadi yang mau lihat susah," pungkas Angga.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x