PORTAL PASURUAN - Ketika peristiwa kudeta 3 Juli 1946, Panglima Besar Jenderal Soedirman tengah berada di kota Solo.
Di saat yang sama ia mendapat telepon dari Presiden Soekarno agar datang ke istana.
Namun Jendral Soedirman menyatakan tidak bisa meninggalkan Solo yang keadaannya genting.
Baca Juga: Ditinggal Sang Suami yang jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Istri Okky Bisma Isyaratkan Pensiun
Namun atas desakkan presiden, ia segera bergegas ke istana dan tiba sore hari.
Seperti dikutip PORTAL PASURUAN dalam buku Revolusi Pemuda, yang ditulis Anderson terbitan 1988, berikut imbas peristiwa 3 Juli 1946 :
1. Pembagian Kekusaan di Lingkaran Pimpinan Republik
Peristiwa ini mengakibatkan terjadinya pembagian kekuasaan di kalangan kepemimpinan republik.
Artikel Rekomendasi