Network
PORTAL PASURUAN - Dikisahkan melalui sarana bahasa, fabel dan legenda memiliki karakteristik bahasa yang unik.
Ada beberapa karakteristik yang membedakan cerita rakyat jenis fabel dan legenda dengan cerita fiksi lainnya.
Fabel dan legenda tetap hidup di masyarakat karena dituturkan secara turun temurun.
Baca Juga: Kasus Kerumunan Jokowi Dikaitkan dengan HRS, Rocky Gerung Lontarkan Beberapa Komentar
Berikut kebahasaan yang digunakan di dalam fabel dan legenda:
1. Pengunaan Sinonim dan Antonim pada Fabel
Sinonim merupakan persamaan kata dari dua kata berbeda yang memiliki satu makna sama. Sementara antonim merupakan lawan kata, atau suatu kata yang menerangkan kebalikan dari makna suatu kata lainnya.
2. Penggunaan Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang. Kalimat langsung berisi pembicaraan yang sama persis seperti yang dikatakan seorang tokoh.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Cinta Sejati' yang Dinyayikan Bunga Citra Lestari, OST Film Habibie dan Ainun
3. Penggunaan Kata Seru
Kata seru misalnya oh, ya, wah, aduh, kasihan. Penulisan kata seru menggunakan tanda koma untuk memisahkan kata seru dari kata lainnya.
4. Penggunaan Kata Sandang
Kata sandang adalah kata yang memiliki fungsi untuk menentukan dan membatasi kata benda dan kata sifat. Contoh dari kata sandang antara lain: si, sang, sri, para, hang, dang, dan yang.
Baca Juga: Biodata, Profil, Fakta Vernon Seventeen Main Rapper yang Begitu Dekat dengan Adiknya
5. Penggunaan Keterangan Tempat dan Waktu
Keterangan adalah fungsi kalimat yang mudah berpindah posisinya. Keterangan berfungsi sebagai pemberian informasi tambahan dalam suatu kalimat.
Keterangan yang sering digunakan di dalam fabel dan legenda adalah keterangan tempat dan keterangan waktu.***
Artikel Rekomendasi