Pengertian Mengenai Konsonan Hambat Letup dan Konsonan Nasal, Materi Jurusan Bahasa Kelas 11 SMA dan MA

- 2 Maret 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi buku
Ilustrasi buku /Pixabay.com/ Lil Foot

PORTAL PASURUAN - Konsonan Hambat Letup dan Konsonan Nasal dipelajari di jurusan bahasa Indonesia kelas 12 SMA dan MA.

Belajar bahasa Indonesia memang tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi dengan bahasa tulis dan bahasa lisan.

Untuk dapat berbahasa tulis dan lisan dengan baik perlu memahami berbagai bentuk bahasa, seperti fonem, morfem, kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Dirangkum PORTAL PASURUAN dari Buku Terampil Berbahasa Indonesia, ditulis Gunawan Budi Santoso dan diterbitkan PT Intan Pariwara. Berikut klasifikasi konsonan berdasarkan cara pengucapan atau cara artikulasi.

1. Konsonan Hambat Letup (Stops, Plosives)

Konsonan hambat letup ialah konsonan yang terjadi dengan hambatan penuh arus udara. Kemudian, hambatan itu dilepaskan secara tiba-tiba. Berdasarkan tempat artikulasi, konsonan hambat letup dibedakan seperti berikut.

a. Konsonan hambat letup bilabial. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya bibir bawah dan artikulator pasifnya bibir atas. Bunyi yang dihasilkan [ p, b ].

b. Konsonan hambat letup apiko-dental. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya ujung lidah dan artikulator pasifnya gigi atas. Bunyi yang dihasilkan [ t, d ].

c. Konsonan hambat letup apiko-palatal. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya ujung lidah dan artikulator pasifnya langitlangit keras (langit-langit atas). Bunyi yang dihasilkan [ t , d ]. [ t ] ditulis th sedangkan [ d ] ditulis dh.

d. Konsonan hambat letup medio-palatal. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya tengah lidah dan artikulator pasifnya langitlangit keras. Bunyi yang dihasilkan [ c, j ].

e. Konsonan hambat letup dorso-velar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya pangkal lidah dan artikulator pasifnya langitlangit lunak (langit-langit bawah). Bunyi yang dihasilkan [ k, g ].

f. Konsonan hamzah. Konsonan ini terjadi dengan menekan rapat yang satu terhadap yang lain pada seluruh pita suara, langit-langit lunak beserta anak tekak di tekan ke atas sehingga arus udara terhambat beberapa saat. Bunyi yang dihasilkan [ ? ].

2. Konsonan Nasal (Sengau)

Konsonan nasal (sengau) ialah konsonan yang dibentuk dengan menghambat rapat (menutup) jalan udara dari paru-paru melalui rongga hidung.

Bersama dengan itu langit-langit lunak beserta anak tekaknya diturunkan sehingga udara keluar melalui rongga hidung. Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan nasal dibedakan sebagai berikut.

a. Konsonan nasal bilabial. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya bibir bawah dan artikulator pasifnya bibir atas. Nasal yang dihasilkan [ m ].

b. Konsonan nasal medio-palatal. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya tengah lidah dan artikulator pasifnya langit-langit keras. Nasal yang dihasilkan ialah [ ñ ].

c. Konsonan nasal apiko-alveolar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya ujung lidah dan artikulator pasifnya gusi. Nasal yang dihasilkan ialah [ n ].

d. Konsonan nasal dorso-velar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya pangkal lidah dan artikulator pasifnya langit-langit lunak. Nasal yang diberikan [ h ].

Demikian pengertian mengenai konsonan hambat letup dan konsonan nasal (sengau), materi tentang klasifikasi konsonan berdasarkan cara pengucapan atau cara artikulasi.***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: Buku Terampil Berbahasa Indonesia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah