Kemerosotan Ekonomi di Amerika Serikat Tahun 1929-1932, Mulai dari Jatuhnya Harga Saham Sampai Peran Roosevelt

PORTAL PASURUAN - Pada tahun 1929-1932 kondisi perekonomian Amerika Serikat mengalami kemerosotan ekonomi.

Krisis ditandai dengan jatuhnya harga saham di Wall Street (New York) pada tanggal 24 Oktober 1929. Hal ini menyebabkan bursa saham New York mengalami kerugian.

Tingginya angka pengangguran, over produksi, pertanian merosot, dan industri yang terganggu merupakan faktor terjadinya krisis ekonomi.

Baca Juga: 15 Pria Tertampan di Dunia 2020 Versi King Choice, Member BTS Duduki Posisi Kedua

Pemulihan dari keterpurukan ekonomi dan pembaharuan untuk mencegah datangnya depresi ekonomi di masa depan.

Hal itulah yang menjadi tujuan Franklin D. Roosevelt saat ia memutuskan untuk menerima tugas sebagai presiden Amerika yang ke-32.

Pada 99 hari pertamanya Franklin Delano Roosevelt mengajukan diri dan disetujui oleh kongres. Serangkaian programnya kemudian dikenal dengan nama New Deal.

Baca Juga: Ga Jin Mengungkap Identitas Aslinya, Sinopsis Cerita Drama Korea River Where The Moon Rises Episode 9-12

Kebijakan ekonomi dalam New Deal mempunyai tiga tujuan utama dan tahap. Diantaranya untuk memberikan pertolongan para korban yang timbul dari depresi perekonomian seperti pengangguran.
 
Pemulihan ekonomi yang disebabkan oleh depresi ekonomi dan pembaharuan bagi perekonomian amerika untuk mengetasi depresi ekonomi.

Baca Juga: Perayaan HUT SP BNI Ke – 22, BNI Cabang Probolinggo Gelar Tumpengan Sebagai Wujud Rasa Syukur

Selama masa awal pemerintahannya antara tahun 1933-1935 tahapan New Deal. Pada tahap ini merupakan recovery yang sering disebut dengan New Deal pertama.

Sedangkan untuk pemerintahan yang kedua kalinya, tahapan New Deal adalah reform yang dikenal dengan New Deal kedua. ***