Optimisme PBSI untuk Meningkatkan Prestasi Bulutangkis Selama Pandemi Covid-19

- 7 Februari 2021, 06:00 WIB
Atlet bulutangkis Indonesia yang bermain dalam Asian Games di Jakarta pada Agustus 2018.
Atlet bulutangkis Indonesia yang bermain dalam Asian Games di Jakarta pada Agustus 2018. /Unsplash/Mahmur Marganti

PORTAL PASURUAN - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir satu tahun di Indonesia telah berdampak di seluruh aspek pembangunan nasional, tidak terkecuali sektor olahraga yang harus menghentikan semua kegiatan pelatihan dan kompetisi.

Permasalahan pandemi tersebut juga berdampak bagi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dalam melakukan kegiatan lapangan.

Selain itu, kepengurusan PP PBSI baru terbentuk pada akhir 2020, sehingga pelaksanaan visi-misi akan dipastikan tidak semudah periode sebelumnya.

Agung Firman, Ketum PP PBSI yang terpilih pada munas, November 2020 lalu mengatakan, kalau hambatan yang dihadapi periode sekarang adalah hal baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: 5 Bahan Alami yang Dipercaya Bisa Bikin Alis Mata Tebal dalam Waktu Singkat, Lengkap dengan Cara Pakainya

"Sampai belum ada kepastian kapan pandemi ini akan berakhir, saya rasa tidak ada program kepemimpinan 100 hari, yang ada yang terus sampai empat tahun," ungkap Firman, seperti dilansir PORTAL PASURUAN dari Antara.

Firman menambahkan, kalau pelantikan dan peresmian pengurus provinsi sulit dilakukan secara tatap muka, karena adanya kebijakan aturan protokol kesehatan dari pemerintah.

Walaupun demikian, Firman menyebutkan, kalau ada beberapa pengprov yang sudah melakukan pelantikan pengurus baru melalui platform virtual, seperti Banten dan Sumatera Selatan.

Baca Juga: Lirik Lagu Cinta Luar Biasa Milik Andamesh, Cocok untuk Ungkapkan Rasa Sayang ke Pacar

Dia menambahkan, kalau masalah rapat struktural di Jakarta tidak bisa sembarang dilakukan secara virtual. Sebab, banyak ide-ide diluar agenda yang bisa disampaikan secara langsung jika melakukan musyawarah secara langsung.

Kendati tidak bisa melakukan kegiatan kepengurusan, Firman berupaya mencari solusi agar kegiatan PP PBSI terus berjalan, khususnya mengenai pelatihan dan kompetisi.

PP PBSI mengatur pelatihan di Pelatnas Cipayung agar lebih efektif dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Dengan tetap melakukan latihan intensif, hal itu ditujukan untuk menghadapi kompetisi kedepannya.

Baca Juga: Lirik Lagu Some Milik Bolbbalgan4, Lengkap Beserta Terjemahannya

Sebagai cabang olahraga berprestasi Indonesia, PP PBSI berharap atletnya mempunyai kesempatan menerima vaksin, agar lebih leluasa bertanding di luar negeri.

Mengenai masalah tersebut, PBSI masih melakukan pembahasan dengan Kementerian kesehatan yang menjadi regulator penyebaran vaksin.

Namun, Firman menegaskan, kalau PBSI tidak meminta atlet bulutangkis masuk dalam kategori prioritas jatah vaksin. Menurutnya, hal tersebut bisa menimbulkan kecemburuan dengan cabang olahraga lainnya.

Perlu diketahui, kalau penggolongan prioritas penerima vaksin tidak hanya berdasarkan profesi dan usia. Namun, juga tingkat mobilitas.

"karena mobilitas mereka tinggi, saya berharap mereka dapat kesempatan divaksin lebih dulu. Tapi harus ditekankan bahwa bukan diprioritaskan, tapi diberi kesempatan," ujar Firman.

Keterbatasan pelaksanaan program latihan juga diakui Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rionny Mainaky.

Selama mas pandemi, Dia menjelaskan, kalau rasa bosan sering dialami atlet, karena ruang gerak yang terbatas.

"Ada kesulitan dalam menjaga kestabilan mental anak-anak, langkah kami pun sangat diatur protokol," ujar Rionny.

Dalam perkembangannya, Rionny menemukan kunci pelatihan di masa pandemi difokuskan untuk menjaga karakter atlet.

Jika sikap disiplin bisa terjaga, atlet akan dipastikan bisa memebuhi kebutuhan latihan fisik walaupun dengan waktu terbatas.

Walaupun ditengah kondisi terbatas ini, Rionny optimis para atlet yang mengikuti pelatnas bisa mengukir prestasi lebih baik saat berlaga di kompetisi berikutnya.

Akan tetapi, akibat pandemi, bukan hanya program latihan dan kompetisi nasional yang terhambat. PBSI mempunyai mindset kalau atlet junior dengan performa tinggi, akan menurun saat masuk ke tingkat senior.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Rionny yang pernah melatih timnas bulutangkis Jepang, mempunyai solusi dengan memperbanyak kompetisi di tingkat junior, dan mengadakan latih tanding untuk tingkat senior.

Baca Juga: Perjalanan Kereta Api Lintas Semarang Terganggu Akibat Banjir, PT KAI Berikan Service Recovery

Menanggapi permasalahan tersebut, Ketua harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguna, memberikan saran pada Ketum PP PBSI, untuk melakukan perbaikan performa atlet pelatnas ke depan.

Dia menuntut agar PBSI melakukan pengamatan dan pengembangan untuk menjawab permasalahan klasik tersebut.

Di lain sisi, Firman pernah menyampaikan, kalau ada sponsor baru yang akan memeriahkan kompetisi bulutangkis.

Selain itu dia juga berharap, kalau sponsor tersebut akan ikut andil dalam program pemantapan performa atlet dari tingkat bawah hingga atas.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini