Vivo Hadirkan Pusat Riset Terbaru Untuk Perkuat Produksi Mereka Dalam Fitur Fotografi

23 Maret 2021, 18:08 WIB
Ilustrasi Vivo /

PORTAL PASURUAN - Vivo adalah sebuah perusahaan elektronika asal Dongguan, Guangdong, Tiongkok. Perusahaan ini adalah anak dari BBK Electronics.

Dikomandoi oleh Shen Wei, perusahaan ini memproduksi ponsel pintar, perangkat sandang, dan layanan berbasis digital. BBK Electronics juga memiliki Oppo, Realme dan OnePlus.

Perusahaan Vivo mengembangkan perangkat lunak untuk ponsel, didistribusikan melalui App Store vivo, dengan iManager termasuk dalam proprietary mereka, sistem operasi berbasis Android, Funtouch OS.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Moto GP Sesi Qatar: Motor Sudah Diupgrade Maksimal, Morbidelli Yakin Bawa Yamaha Juara

Baca Juga: LINK Live Streaming Piala Menpora 2021, Persik Kediri Fokus Mantapkan Taktik dan Mental Pemain

Pada kuartal pertama 2015 lalu, Vivo menduduki peringkat teratas di 10 pembuat smartphone terbaik, mencapai pangsa pasar global sebesar 2,7 persen.

Kini pihak Vivo tengah mengumumkan pusat riset dan pengembangan terbaru di China, yang akan digunakan untuk penelitian fitur kamera ponsel.

Pusat riset dan pengembangan tersebut, dikutip dari siaran pers, telah didirikan di kota Xi'an, merupakan sarana riset Vivo ke-sepuluh yang tersebar di berbagai negara.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Churros Labu Kuning, Camilan Gurih Kekinian yang Wajib Dicoba

Baca Juga: Info Daya Tampung 7 Prodi Saintek UIN Ar-Raniry Banda Aceh di SBMPTN 2021 dan Peminatnya Tahun Lalu

Sembilan pusat riset Vivo lainnya berkaitan dengan pengembangan teknologi jaringan 5G dan 6G serta kecerdasan buatan.

Berkaitan dengan pusat riset terbaru di Xi'an, senior brand director Vivo Indonesia Edy Kusuma mengatakan divisi ini akan mengembangkan fitur fotografi untuk ponsel-ponsel mereka yang akan datang.

"Pengembangan fungsi kamera menjadi salah satu long track phase Vivo, dan untuk mendukung tujuan tersebut, investasi pada riset sangat dibutuhkan demi menembus keterbatasan teknologi fotografi seluler yang dihadapi saat ini," ujar Edy.

Selain pusat riset dan pengembangan di China, Vivo juga bekerja sama dengan produsen optik dari Jerman, ZEISS untuk mendirikan pusat riset dan pengembangan gabungan bernama Vivo ZEISS Imaging Lab.

Baca Juga: Dinyatakan Positif Covid-19 Bersama Sang Istri Dinda Hauw, Rey Mbayang: Allah Itu Baik Banget Ya

Baca Juga: 10 Daftar Laptop Terbaik Untuk Mahasiswa Informatika, Lengkap Dengan Spesifikasi Beserta Daftar Harganya

Kemitraan ini mencakup pembuatan sistem mobile imaging Vivo ZEISS Co-engineered Imaging System, yang akan dipasang di ponsel seri flagship mereka.

Vivo membuat langkah besar untuk mendefinisikan kembali sistem fotografi seluler dengan membawa teknologi Gimbal Stabilization Camera pertama kali dalam smartphone.

Teknologi ini perdana diluncurkan secara komersial pada vivo X50 series di tahun 2020 lalu setelah muncul pada purwarupa APEX.

Vivo menyematkan teknologi Gimbal, dalam desain smartphone yang ramping dan ergonomis, serta andal untuk pengambilan gambar dan video.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler