Pertumbuhan Industri di Masa Pandemi Covid-19, Sektor Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional Berkontribusi Lebih

- 10 Februari 2021, 18:25 WIB
 Ilustrasi produk sektor kimia, farmasi dan obat tradisional yang berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia di masa pandemi.
Ilustrasi produk sektor kimia, farmasi dan obat tradisional yang berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia di masa pandemi. /Pixabay/Stevepb



PORTAL PASURUAN - Pertumbuhan industri di Indonesia selama pandemi Covid-19 tercatat masih dalam performa positif. Beberapa subsektor konsisten berkontribusi dan menopang angka pertumbuhan industri pengolahan, khususnya pada kuartal empat 2020.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang mengatakan, bahwa pada kuartal empat 2020, industri logam dasar tumbuh 11,46 persen bersamaan dengan naiknya permintaan pasar luar negeri.

Pertumbuhan juga terjadi di bidang industri farmasi, kimia dan obat tradisional yang meningkat 8,45 persen. Hal tersebut didukung tingginya permintaan sabun, desinfektan dan multivitamin serta suplemen makanan di pasar domestik.

Baca Juga: Intip 5 Fitur Baru pada iOS 14.5, Ternyata Bisa Support dengan PS5

"Memang secara tahunan industri pengolahan nonmigas terkontraksi sebesar 22 persen. Namun bila kita bandingkan dengan kuartal sebelumnya, saya melihat sudah ada tren positif dan pertumbuhan industri sudah mengalami rebound," ujar Gumiwang, seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Antara.

Dari sekian banyak sektor industri yang terdampak pandemi Covid-19, sektor industri farmasi, kimia dan obat tradisional tetap memiliki permintaan tinggi.

Selain itu, industri makanan dan minuman juga tumbuh 1,66 persen pada kuartal empat 2020. Industri makanan dan minuman menjadi sektor dengan permintaan tinggi saat pandemi.

Hal tersebut dikarenakan, masyarakat memerlukan asupan berkualitas guna menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.

Baca Juga: Lirik Lagu Something Just Like This-The Chainsmokers feat. Coldplay

"Dari banyaknya sektor industri yang terimbas pandemi Covid-19, sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tetap memiliki demand tinggi sehingga memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian," ujar Gumiwang.

Selain kedua sektor di atas, subsektor manufaktur juga memberikan kontribusi positif pada kuartal empat 2020, yang meliputi industri semen dan otomotif.

Produksi mobil naik 82,21 persen dari kuartal sebelumnya, menjadi 206.937 unit pada kuartal empat. Sedangkan penjualan mobil hingga tingkat dealer mencapai 159.981 unit, naik 43,98 persen.

Hal tersebut merupakan dampak kebijakan dan stimulus yang dibuat pemerintah untuk meningkatkan gairah usaha produsen kendaraan bermotor.

"Terlebih industri otomotif merupakan satu dari sektor-sektor yang mendapat prioritas pengembangan dalam implementasi industri 4.0 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0," ungkap Menperin.

Baca Juga: Lirik Lagu Monster Milik Shawn Mendez feat Justin Bieber, Bertutur Soal Ketidakpastian

Selain itu, Kemenperin juga akan mengoptimalkan implementasi Izin Operasi dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) yang diperuntukkan kepada perusahaan industri dan kawasan industri, hal tersebut dilakukan untuk mendorong produktivitas industri di masa pandemi.

Namun, IOMKI baru diberikan jika perusahaan industri menerapkan protokol kesehatan selama operasioanl dan mobilitas kegiatan industrinya.

"Melalui instrumen tersebut, Kemenperin terus berupaya menjaga keberlangsungan operasi dan mobilitas kegiatan industri dengan mengutamakan penerapan protokol kesehatan," ujar Menperin

Baca Juga: Sejarah Kahar Muzakar Sebagai Pemimpin Gerakan Separatis Sekaligus Mantan Pejuang 45

Hingga Selasa, 8 Februari 2021, Kemenperin telah mengeluarkan 18.651 IOMKI dan mencabut 342 IOMKI perusahaan yang tidak mematuhi aturan tersebut.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x