Sejarah dan Fakta Unik Barongsai, Tarian Singa Pelengkap Suasana Imlek

- 14 Februari 2021, 08:50 WIB
Illustrasi barongsai, kesenian yang dipertontonkan saat imlek.
Illustrasi barongsai, kesenian yang dipertontonkan saat imlek. /Pixabay/cegoh
 
PORTAL PASURUAN - Perayaan tahun baru Imlek selalu identik dengan pertunjukan barongsai.
 
Namun pada Imlek 2021 ini, pandemi covid-19 yang masih tinggi, sehingga berbagai acara telah dilarang diadakan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk pertunjukan barongsai.
 
Istilah barongsai ternyata hanya ada di Indonesia. Kata "Barong" merujuk kepada kesenian Indonesia yang berasal dari Bali, sedangkan "sai" dalam bahasa China berarti singa.
 
 
Di negara asalnya, China, kesenian ini dikenal dengan nama "Wu Shi" atau "Lion Dance" dalam bahasa Inggris.
 
Dilansir dari berbagai sumber, sejarah barongsai erat kaitannya dengan legenda Nian, monster jahat yang hidup dalam mitologi Tionghoa.
 
Konon pada masa Dinasti Qing, banyak warga yang mengalami keresahan karena kemunculan Nian menjelang tahun baru.
 
Pada saat itulah muncul seekor singa yang berhasil menghalangi Nian menakut-nakuti masyarakat. Nian pun merasa sakit hati dan berniat membalas dendam.
 
 
Legenda lain menyebutkan pada masa sebelum Dinasti Han (202 SM – 220 M), Raja Persia memberikan seekor singa kepada kekaisaran Dinasti Dang, sebagai bentuk hadiah atas hak perdagangan di jalur sutera.
 
Saat itu warga lokal menirukan penampilan dan tindakan singa yang dijadikan pertunjukan. Kebiasaan inilah yang menjadi cikal bakal barongsai.
 
Tarian singa makin berkembang pada tiga periode kerajaann (220-280 M) dan populer di Dinasti Utara dan Selatan pada 420-589 M. Diperkenalkan dalam keluarga kerajaan Dinasti Tang pada 618-907 M.
 
Barongsai mempunyai beberapa bagian, di antaranya adalah kepala, beratnya bisa mencapai berat 25 kg. Biasanya, diperankan oleh orang yang berukuran tubuh kecil dan lincah. Pita merah, sebagai penanda singa sudah dijinakan. 
 
 
Warna-warna kostum barongsai pun memilik makna tersendiri. Kostum kuning melambangkan bumi (pusat), hitam melambangkan air (utara), hijau melambangkan kayu (timur), merah melambangkan api (selatan) dan putih melambangkan logam (barat).
 
Selain itu warna bulu barongsai juga memiliki arti. Kuning, melambangkan keberuntungan dan ketulusan hati. Putih merupakan barongsai tertua dan melambangkan kesucian. Emas, melambangkan kegembiraan.
 
Merah, melambangkan keberanian, keberuntungan, kemeriahan, dan kehangatan. Sedangkah hitam melambangkan barongsai termuda dengan karakter pemain yang sangat lincah.
 
Tiga instrumen musik utama dalam sebuah pertunjukan Barongsai adalah drum, simbal, dan juga gong.
 
 
Instrumen simbal dan gong menggambarkan emosi dari Barongsai, sedangkan tabuhan drum merepakan pengarahan gerakan serta manuver dari barongsai. ***

Editor: Jati Kuncoro


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x