Lirik Lagu Peradaban yang Dibawakan Band Rock .Feast, Lebih Frontal Dibanding Album Sebelumnya

- 3 Maret 2021, 08:20 WIB
Grup band.Feast dalam sebuah kesempatan
Grup band.Feast dalam sebuah kesempatan /Instagram/@ffeastt

PORTAL PASURUAN - Band rock muda asal Jakarta, .Feast, merilis single berjudul Peradaban pada 13 Juli 2018.

Grup musik ini digawangi Baskara Putra (vocal), Adrianus Aristo Haryo (Drums), Adnan S.P. (Guitar), Dicky Renanda (Guitar), dan Fadli Fikriawan (Bass).

Dengan gaya yang khas .Feast membawakan lagu ini jauh lebih frontal dibanding album pertama mereka, Multiverse.

Baca Juga: Jadwal Banyuwangi Festival 2021 yang Bakal Digelar Agustus 2021, Ada Ijen Geopark Run Series

Lagu ini menceritakan tentang budaya Indonesia yang tak akan luntur. Budaya dan peradaban tak akan luntur meski diterpa isu, budaya asing atau paham baru.

Berikut lirik Lagu Peradaban yang dipopulerkan oleh .Feast.

Bawa pesan ini ke persekutuanmu
Tempat ibadah terbakar lagi
Bawa pesan ini lari ke keluargamu
Nama kita diinjak lagi
Bagai keset "Selamat Datang"
Masuk kencang tanpa diundang
Ambil minum lepas dahaga
Rampas galon, dispenser pula
Yang jadi saksi harus kuat
Tak terbutakan dunia/akhirat
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Gapura hancur dibangun lagi

Baca Juga: Terima Masukan dari Ormas Islam dan Tokoh Agama, Jokowi Cabut Perpres Izin Investasi Miras

Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam 'tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki

Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam 'tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki

Beberapa orang menghakimi lagi
Walaupun diludahi zaman 1000 kali
Beberapa orang memaafkan lagi
Walau sudah ditindas habis berkali-kali

Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam 'tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki

Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam 'tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki

Karena kehidupan tidak ternodai
Maknanya jika kau tak sepaham dengan kami
Karena kematian tanggungan pribadi
Bukan milik siapapun untuk disudahi
Budaya, bahasa berputar abadi
Jangan coba atur tutur kata kami
Hidup tak sependek penis laki-laki
Jangan coba atur gaya berpakaian kami

Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati

Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
(Untuk jadi diri sendiri?)

Baca Juga: Pengertian dan Macam-Macam Kelas Frasa, Materi Pelajaran Program Bahasa Kelas XI SMA/MA
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
(Untuk jadi diri sendiri?)


Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
(Untuk jadi diri sendiri?). ***

Editor: Talhah Lukman Ahmad


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x