Film dokumenter di bioskop Indonesia bisa dihitung, lantaran sangat jarang sekali. Dengan hadirnya "Pulau Plastik" yang disutradarai Dandhy Laksono diharapkan bisa menginspirasi sineas lain untuk mempopulerkannya.
Baca Juga: Kementrian Pertahanan Indonesia Siap Bangun Kerjasama Pertahanan Dengan Korea Selatan
Baca Juga: KIA Sonet 7 Seater Resmi Meluncur Di Indonesia, Berikut Keunggulan Dan Kelebihannya
"Buat saya setiap kehadiran dokumenter di bioskop itu adalah sebuah sejarah dan kita mudah mengingatnya karena jarang, ini adalah hal baru, ini mainstreaming-nya," ungkap Dandhy.
Dia menambahkan, bahwa film dokumenter yang tayang di bioskop bisa memperluas peluang film sejenis yang diproduksi sineas lain dengan pesan tertentu. Jadi itulah yang jadi mainstream.
Sementara itu, Gede Robi vokalis Navicula, yang jadi salah satu tokoh film "Pulau Plastik" mengungkapkan, bahwa hadirnya film ini bisa memantik sineas Indonesia untuk lebih berani membuat genre dokumenter.
Baca Juga: Dokumenter Tentang Perjalanan Hidup Kanye West Akan Dirilis di Netflix
Baca Juga: Marvel Studios Keluarkan Trailer Perdana Loki, Tampilkan Misteri Setelah Endgame
Sebab, selama ini film dokumenter tentang isu sosial dan lingkungan di Indonesia justru dibuat orang luar negeri.
"Semoga ini bisa menjembatani isu-isu yang lebih detail, kami membuka peluang itu," ujar Robi.
Artikel Rekomendasi