Film Dokumenter Pulau Plastik akan Tayang di Bioskop, Diharapkan Jadi Pemicu Buat Sines Indonesia

- 8 April 2021, 20:07 WIB
Salah satu scene dalam film "Pulau Plastik".
Salah satu scene dalam film "Pulau Plastik". /

PORTAL PASURUAN - Film Dokumenter Indonesia memang tidak populer di Indonesia, bahkan untuk tayang di bioskop pun sangat sulit. Umumnya film jenis ini hanya diputar di festival film atau komunitas tertentu saja.

"Pulau Plastik", film dokumenter bercerita tentang isu sampah plastik yang akan tayang di bioskop mulai 22 April 2021.

Dengan rilisnya film ini diharapkan menjadi penyemangat sineas lain untuk mempopulerkan genre tersebut.

Sutradara dan CEO Group Visinema, Angga Dwimas Sasongko mengakui, bahwa dokumenter bukan genre yang familiar di bioskop Indonesia.

Sebenarnya genre ini menjadi cara terbaik guna menyampaikan isu penting dan tidak menutup kemungkinan untuk dikomersialkan.

Baca Juga: Film Dokumenter Pulau Plastik akan Tayang di Bioskop, Sebuah Dokumentasi Isu Global

Baca Juga: Khutbah Jumat yang Bertemakan Syukur dalam Nikmat Sabar dalam Musibah oleh Ustadz Muhammad Faizin

"Buat saya setiap cerita punya caranya sendiri untuk diceritakan, kenapa enggak bikin dokumenter jadi komersial dan bikin dokumenter bisa jadi accessible buat semua orang," ujar Angga, seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Antara.

Dalam jumpa pers virtual film "Pulau Plastik" pada Kamis, 8 April 2021, ia menambahkan, bahwa film itu dibuat dengan kedua tujuan tersebut.

Film dokumenter di bioskop Indonesia bisa dihitung, lantaran sangat jarang sekali. Dengan hadirnya "Pulau Plastik" yang disutradarai Dandhy Laksono diharapkan bisa menginspirasi sineas lain untuk mempopulerkannya.

Baca Juga: Kementrian Pertahanan Indonesia Siap Bangun Kerjasama Pertahanan Dengan Korea Selatan

Baca Juga: KIA Sonet 7 Seater Resmi Meluncur Di Indonesia, Berikut Keunggulan Dan Kelebihannya

"Buat saya setiap kehadiran dokumenter di bioskop itu adalah sebuah sejarah dan kita mudah mengingatnya karena jarang, ini adalah hal baru, ini mainstreaming-nya," ungkap Dandhy.

Dia menambahkan, bahwa film dokumenter yang tayang di bioskop bisa memperluas peluang film sejenis yang diproduksi sineas lain dengan pesan tertentu. Jadi itulah yang jadi mainstream.

Sementara itu, Gede Robi vokalis Navicula, yang jadi salah satu tokoh film "Pulau Plastik" mengungkapkan, bahwa hadirnya film ini bisa memantik sineas Indonesia untuk lebih berani membuat genre dokumenter.

Baca Juga: Dokumenter Tentang Perjalanan Hidup Kanye West Akan Dirilis di Netflix

Baca Juga: Marvel Studios Keluarkan Trailer Perdana Loki, Tampilkan Misteri Setelah Endgame

Sebab, selama ini film dokumenter tentang isu sosial dan lingkungan di Indonesia justru dibuat orang luar negeri.

"Semoga ini bisa menjembatani isu-isu yang lebih detail, kami membuka peluang itu," ujar Robi.

Sekedar informasi, film "Pulau Plastik" membahas kisah tentang tiga orang yang menolak diam melawan plastik sekali pakai.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x