Sedang Dilanda Virus, Papua Nugini Akan Segera Terima Vaksin Covid-19 Dari Australia

18 Maret 2021, 16:20 WIB
Peta Papua Nugini. /Pixabay/GDJ

PORTAL PASURUAN - Australia akan mengirimkan vaksin COVID-19 ke Papua Nugini, dengan meminta AstraZeneca untuk menambah jumlah pasokan, guna mengatasi lonjakan infeksi yang mengkhawatirkan.

Pihak Australia akan segera mengirim vaksin tersebut yang berasal dari pasokannya sendiri, ke Papua Nugini, dan akan meminta AstraZeneca untuk mengirim lebih banyak lagi, ucap Perdana Menteri Australia pada Rabu 17 Maret 2021.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan 8.000 dosis AstraZeneca akan dikirim minggu depan untuk petugas kesehatan garis depan Papua Nugini.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 19 Maret 2021, Pada Waktu Ini Semua Kabupaten dan Kota di Jambi Alami Cuaca Ekstrim

Baca Juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Jawa Timur , 3 Kabupaten dan Kota Potensi Cuaca Ekstrim 19 Maret 2021

Melalui mitranya di Papua Nugini, James Marape akan meminta AstraZeneca untuk mengirim 1 juta dosis lagi sesegera mungkin.

Uni Eropa bulan ini memblokir pengiriman lebih dari 250.000 dosis ke Australia, karena kebutuhannya dianggap tidak cukup besar di negara tersebut.

"Dengan dukungan pemerintah PNG, kami membuat permintaan resmi kepada AstraZeneca dan otoritas Eropa untuk mengakses 1 juta dosis persediaan AstraZeneca.

Pihaknya menjelaskan, kontrak bukan untuk Australia, tetapi untuk PNG, negara berkembang yang sangat membutuhkan vaksin ini, Ujar Scott kepada wartawan.

"Kami telah mengontrak mereka. Serta telah membayarnya dan kami ingin melihat vaksin itu datang ke sini sehingga kami dapat mendukung tetangga terdekat kami, PNG, untuk menangani kebutuhan mendesak mereka," Imbuhnya.

Baca Juga: Bentrok Antar Dua Kelompok Pecah di Pancoran Jakarta Selatan, Sengeketa Lahan jadi Pemicu

Baca Juga: BMKG: Hampir Semua Kabupaten dan Kota di Kalimantan Barat Potensi Alami Cuaca Ekstrim Jumat 19 Maret 2021

Papua Nugini adalah negara miskin dengan hampir 9 juta orang yang memiliki beragam budaya serta menggunakan lebih dari 800 bahasa.

Sebagian besar dari mereka tinggal di desa-desa tradisional. Tingkat pandemi di sana sulit untuk diukur karena kurangnya pengujian.

Kepala Petugas Medis Australia Paul Kelly mengatakan, separuh wanita yang mendatangi rumah sakit di ibu kota Port Moresby karena kehamilan telah dinyatakan positif.

Akibatnya, sejumlah besar petugas kesehatan juga ikut tertular COVID-19. "ni semua adalah tanda bahwa ada epidemi besar di masyarakat," Ujar Kelly.

Marape memperingatkan minggu ini, bahwa satu dari tiga atau empat orang di Papua Nugini dapat segera terinfeksi.

"Jika kami tidak melakukan tanggapan korektif untuk hal tersebut, maka sistem kesehatan kami akan tersumbat, dan kami tidak akan dapat mempertahankannya," ujar Marape kepada wartawan di Port Moresby.

Australia memperkirakan Papua Nugini akan menerima 588.000 dosis vaksin antara April dan Juni dari program COVAX Organisasi Kesehatan Dunia, yang sebagian besar mengirimkan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Scott mengatakan Australia telah meminta Amerika Serikat, Jepang dan India untuk mempertimbangkan apa yang dapat mereka lakukan sebagai mitra untuk mendukung Papua Nugini.

Scott mengadakan pertemuan virtual dengan para pemimpin tiga negara minggu lalu, sebagai kelompok Indo Pasifik yang dikenal sebagai Quad. Mereka sepakat untuk meningkatkan produksi vaksin dengan memberi manfaat bagi seluruh kawasan Indo-Pasifik.

Papua Nugini dipisahkan dari daratan Australia, oleh sebuah kepulauan di seberang Selat Torres di mana penduduknya berpindah-pindah pulau, antara dua negara selama beberapa generasi.

Scott Morrison mengumumkan pembatasan penerbangan baru antar negara pada hari Rabu kemarin. Perbatasan laut telah ditutup karena pandemi, tetapi sulit untuk ditangani oleh pihak kepolisian.

Beberapa kasus COVID-19 baru-baru ini telah terdeteksi di negara bagian Australia yang paling berdekatan dengan Papua Nugini, Queensland yang berasal dari seberang perbatasan.

Morrison mengatakan keadaan darurat Papua Nugini "menghadirkan risiko yang sangat nyata bagi Australia."

Australia minggu ini mulai memvaksinasi orang-orang di beberapa pulau Australia, Selat Torres.

Baca Juga: Cara Membuat dan Menggunakan Email di Handphone yang Wajib Diketahui

Baca Juga: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Macam Email yang Wajib Diketahui

Walikota Dewan Wilayah Pulau Selat Torres, Phillemon Mosby mengatakan sesama penduduk pulau, Australia menjadi semakin khawatir dengan ancaman yang ditimbulkan oleh pulau-pulau terdekat di Papua Nugini.

"Wabah di wilayah tersebut pasti akan berdampak serius," ujar Mosby, seorang penduduk Pulau Poruma.

Australia telah menjadi salah satu negara paling sukses di dunia, dalam menahan penyebaran virus COVID-19. Salah satu alasan keberhasilan Australia adalah karena tidak berbagi perbatasan dengan daratan negara mana pun.

Program vaksinasi sendiri telah berjalan lebih lambat dari yang direncanakan, karena sebagian dari penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca dan Pfizer.

Lebih dari 200.000 orang telah diinokulasi dalam populasi 26 juta, sejak peluncuran vaksin untuk Australia dimulai sejak tiga minggu yang lalu.

AstraZeneca pertama yang diproduksi di Australia diharapkan akan diluncurkan mulai minggu depan, dengan 50 juta dosis akan diproduksi di Australia dalam satu tahun kedepan.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler