Haruskah yang Pernah Terpapar Covid-19 Juga Mendapatkan Vaksin?

- 22 Desember 2020, 08:05 WIB
ilustrasi pasien.
ilustrasi pasien. /Andrea Piacquadio/pexels.com/@olly

PORTAL PASURUAN - Saat pembuat vaksin Covid-19, Moderna, bergabung dengan Pfizer dalam mendistribusikan vaksin ke jutaan orang Amerika, beberapa orang mungkin bertanya-tanya apakah mereka masih harus divaksinasi jika mereka sudah terkena infeksi COVID-19 atau telah dites positif mengandung antibodi.

Jawaban singkatnya adalah ya. Orang yang pernah terjangkit Covid-19.

"Orang yang pernah terpapar Covid-19 harus tetap divaksinasi jika memenuhi syarat," kata Dr.Jose Romero, Ketua Komite Penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan untuk Praktik Imunisasi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Panitia bertanggung jawab untuk merekomendasikan siapa yang pertama kali mendapatkan dosis vaksin terbatas yang dibuat dan telah memutuskan untuk menempatkan tenaga kesehatan dan penghuni panti jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang lainnya di bagian atas daftar.

Baru-baru ini direkomendasikan bahwa pekerja esensial garis depan dan mereka yang berusia 75 tahun ke atas menjadi bagian dari fase berikutnya, seperti yang dikutip PortalPasuruan.com dari laman ABC News.

Dr.Alicia Widge, peneliti utama dalam uji klinis fase 1 Moderna di Pusat Penelitian Vaksin National Institutes of Health (NIH), mengatakan akan menguntungkan bagi orang yang terjangkit COVID-19 untuk tetap mendapatkan vaksin, karena tanggapan kekebalan tubuh yang dipicu oleh infeksi alami dapat berbeda dari satu orang ke orang lain, sedangkan tanggapan yang dipicu oleh vaksin lebih konsisten.

“Penelitian yang telah dilakukan sejauh ini menunjukkan bahwa kekebalan yang diperoleh dari infeksi alami bervariasi. Pada beberapa individu, kami melihatnya berlangsung beberapa bulan, dan pada orang lain, tidak selama itu," kata Widge.

“Vaksinasi dapat meningkatkan respon imun yang mereka miliki dari infeksi alami. Jadi menurut saya, berdasarkan apa yang kita ketahui sejauh ini, akan aman dan menguntungkan untuk tetap divaksinasi setelah Anda terinfeksi,” tambahnya.

Masih banyak yang tidak diketahui seperti hal-hal yang berkaitan dengan berapa lama kekebalan dari infeksi alami dan vaksinasi bertahan, serta kemungkinan terinfeksi kembali atau menjadi pembawa asimtomatik.

Halaman:

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x