Network
PORTAL PASURUAN - Raksasa internet, Google akan memotong biaya layanan yang dibebankan kepada para pengembang aplikasi di Play Store.
Tak hanya Google langkah serupa juga diambil perusahaan teknolgi, Apple.
Kedua perusahaan tersebut mendapat kecaman dari perusahaan besar lainnya seperti Microsoft Corp, dan Spotify Technology SA, serta perusahaan rintisan dan berbagai perusahaan kecil lainnya.
Baca Juga: Materi Pelajaran Bahasa Inggris: Passive Voice dalam Simple Past Tense Beserta Contoh Kalimatnya
Disinyalir biaya tersebut bakal menghilangkan minat konsumen dan menaikkan harga aplikasi.
Google mengatakan dalam sebuah postingan blog pada hari Selasa, 16 Maret 2021 bahwa mereka akan memotong biaya app store mereka, menjadi 15 dari 30 persen efektif pada 1 Juli 2021.
Sebuah langkah yang akan berdampak besar pada sebagian developer di App Store nantinya.
Sebaliknya, Apple mengatakan pada November lalu pihaknya berencana menurunkan komisi hanya untuk pengembang yang menghasilkan 1 juta US Dollar.
Pihak developer Fortnite, Epic Games, dalam keterangannya merespon langkah Google yang hanya meringankan beban keuangan pihak developer.
"Baik itu 15 atau 30 persen, untuk aplikasi yang diperoleh melalui Google Play Store, para pengembang dipaksa untuk menggunakan layanan pembayaran dalam aplikasi Google," bunyi pernyataan Epic Games seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Reuters.
Epic telah berselisih dengan Apple sejak Agustus, ketika pihak pengembang game tersebut mencoba menghindari pembayaran biaya di App Store milik iPhone.
Epic mengambil langkah dengan cara meluncurkan sistem pembayaran dalam aplikasinya sendiri. Imbasnya Apple menghapus Fortnite dari daftar aplikasinya.
Google diperkirakan akan menerima kerugian sekitar 587 juta US Dollar atau sekitar 5 persen dari yang diperoleh lewat Google Play pada tahun lalu .***
Artikel Rekomendasi