Awas! Jangan Lakukan Ini Atau Covid-19 Bisa Menyebar Lebih Parah

- 2 Januari 2021, 10:18 WIB
ilustrasi mengendarai mobil.
ilustrasi mengendarai mobil. /Tim Samuel/pexels.com/@timsamuel

PORTAL PASURUAN - Pernahkan Anda mendengar bahwa ventilasi yang buruk dapat memperparah penyebaran Covid-19?

Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati. Sirkulasi udara yang baik bisa membantu kita untuk mendapatkan udara yang segar dan juga perputaran udara yang terjadi bisa membuat udara kotor dalam ruang tergantikan oleh udara baru yang lebih bersih.

Begitu juga dengan situasi di dalam mobil. Ada baiknya untuk membuka jendela dan biarkan adanya sirkulasi udara dibandingkan dengan menutup rapat kaca mobil Anda.

Baca Juga: Awali Tahun 2021, ZE:A Im Siwan Berikan Donasi 20 Juta Won untuk Para Lansia

Baca Juga: Inilah 10 Fakta Aneh Tentang Berbagai Benda, Sudah Tahu?

Sebuah studi terbaru dikeluarkan oleh Brown University di Rhode Island, Amerika Serikat pada akhir tahun 2020.

Studi ini menjelaskan bagaimana aliran angin (airflow) bisa berpengaruh terhadap penyebaran Covid-19 di dalam mobil.

Dari hasil studi terbaru tersebut, ditemukan fakta bahwa mobil dengan kaca yang tertutup bisa memperparah penyebaran Covid-19 yang berada di dalam kendaraan.

Dikutip dari Science Daily, kabin mobil dengan kaca tertutup ternyata bisa sangat berbahaya apalagi jika ada orang tanpa gejala (OTG) di dalam mobil tersebut sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel yang berjudul "Studi Terbaru: Menutup Kaca Mobil Bisa Memperparah Penyebaran Covid-19!".

Pengujian studi ini dilakukan melalui uji komputer yang menggunakan model Toyota Prius sebagai bidang uji cobanya.

Dalam simulasi komputer, para peneliti memberikan efek adanya aliran angin dengan kecepatan 50 mil/jam di bagian dalam mobil.

Hasilnya cukup mengejutkan.

Baca Juga: Lebih 50 Ribu Kasus Covid-19 Dalam Satu Hari, Inggris Kembali Operasikan Banyak Rumah Sakit Darurat

Baca Juga: Liburan Awal Tahun 2021, Kunjungi Goa Selomangleng yang Artistik

Ternyata mobil dengan kaca yang terbuka membuat aerosol (partikel kecil yang bisa berupa virus) di udara terurai dan terbuang dari dalam mobil.

Dibukanya kaca mobil secara dramatis menciptakan pengurangan konsentrasi partikel di udara yang bisa berupa virus pembawa Covid-19.

Sedangkan jika kaca mobil ditutup, partikel aerosol akan berkumpul dalam mobil.

Jika partikel tersebut berupa virus Covid-19, maka akan mudah terjadinya penyebaran pandemi dalam satu mobil tersebut.

"Mengemudi dengan kaca mobil tertutup ataupun AC yang menyala atau situasi panas adalah skenario terburuk berdasarkan simulasi komputer yang kami buat.”

"Sedangkan skenario terbaik yang bisa terjadi ialah dengan membiarkan satu atau dua jendela mobil terbuka. Lebih bagus lagi jika keempatnya dibiarkan terbuka," tutur salah satu peneliti, Asimanshu Das.

Baca Juga: Berbagai Macam Tanaman Merambat yang Cocok untuk Kanopi

Baca Juga: Jenis-Jenis HP Ini Tidak akan Bisa Menjalankan Aplikasi WhatsApp Lagi Mulai 1 Januari 2021

Perlu dicatat, jika dalam kondisi kaca terbuka, penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir jika mobil melaju dalam kecepatan sedang.

Sedangkan jika berada dalam kondisi macet, udara luar yang membawa Covid-19 bisa saja masuk ke dalam mobil dan menularkan orang-orang yang berada di dalamnya.*** (Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x