Hubungan Bilateral Indonesia dan Australia Sesudah Perang Dunia 2, Beserta Pendapat Whitlam dan George

- 5 Maret 2021, 16:04 WIB
Ilustrasi ruang rapat.
Ilustrasi ruang rapat. /Pixabay/Free-Photos

PORTAL PASURUAN - Sebelum perang dunia II Astralia hanya menaruh sedikit perhatian dan kontak dengan Hindia Belanda.

Sebagai dominan Inggris, Australia menyandarkan diri pada hubungan diplomatik langsung antara Inggris dan Belanda.

Karena kedua negara cukup stabil dan bersahabat, Australia puas dengan sikap apatis terhadap Hindia Belanda.

Baca Juga: Faktor Intern dan Ekstern yang Mempengaruhi Munculnya Nasionalisme di Indonesia

George mencatat bahwa pada waktu Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Pemerintah dan rakyat Australia memberikan rasa simpati dan dukungan terhadap republik Indonesia yang baru lahir.

Bagi Indonesia, sikap Australia itu dirasakan sebagai dukungan moral yang cukup berarti.

Baca Juga: Lingkungan Belajar Interaktif, Kaitannya dengan Mengelola Aspek Kognitif dan Inovasi Teknologi

Pihak Indonesia pun mengetahui bahwa dalam dua kali agresi militer Belanda terhadap Indonesia Australia selalu mencela Belanda.  

Sampai tahun 1960 ada hubungan Indonesia dan Australia masih dipengaruhi pandangan yang dimulai tahun 1950 itu.

Baca Juga: Bupati Ponorogo Luncurkan Bibit Padi Unggul, Disaksikan Langsung Gubernur Khofifah

Sejalan dengan pandangan yang dianut oleh partai liberal itu, Whitlam berbuat suatu kelancangan ketika tahun 1956.

Dia mengatakan bahwa hanya Irian Barat merupakan wilayah Hindia Belanda yang belum dikuasai oleh Indonesia.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Buku Sejarah Australia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x