Kultum Ramadhan 2021 Tentang Keselarasan Perilaku dan Kata Oleh Ustadz Isngadi Marwah Atmadja

- 10 April 2021, 12:25 WIB
Ilustrasi beribadah di masjid
Ilustrasi beribadah di masjid /Unsplash.com/Rifky Nur Setyadi/

Baca Juga: Makna 7 Peribahasa Indonesia yang Menggunakan Kata Patah, Salah Satunya Jangan Patah Arang

Baca Juga: Nekat Hentikan Truk yang Melintas di Jalan Raya, Remaja Berusia 15 Tahun di Bogor Tewas Tertabrak

Meletakkan nalar waras, budi luhur, dan moral agama dalam laci terkunci di sudut kamarnya yang paling gelap.

Sebaliknya, mereka menyerahkan semua pertimbangan hidupnya pada kuasa nafsu mereka masing-masing.

Ajaran keluhuran budi, ilmu pemerintahan, dan hukum-hukum agama bukan hanya dijadikan topeng untuk menutupi nafsu dan kerakusannya, tetapi juga sering dijadikan senjata untuk menghakimi dan menghukum orang lain yang merintangi pemuasan nafsu mereka.

Akibatnya, semua orang seakan telah memaksa diri untuk ikut gila. Memaksakan diri utuk main ludruk dan ketoprak setiap hari.

Kata-katanya selalu terlihat alim, manis, dan bijak. Namun, ketika menyangkut kepentingan nafsunya, langsung berubah menjadi sangat licik, culas, dan jahat.

 

Saat ini, kita sering menjumpai (dan mungkin juga sering melakukan) kepura-puraan seperti itu. 

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Akhirnya Mengalami Penurun, Dampak dari Panen Raya di Berbagai Daerah

Halaman:

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: suaramuhammadiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x