Mantan Juara Bulutangkis, Taufik Hidayat Kecewa dengan Politisasi Olahraga di Indonesia

24 Desember 2020, 21:39 WIB
Taufik Hidayat Juara Olympiade Athena 2004 trending di Twitter /Liu Jin/AFP

 

PORTAL PASURUAN - Juara dunia bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengaku kepada Deddy Corbuzier dalam podcast Deddy bahwa olahraga yang dipolitisasi hanya akan membuat prestasi olahraga memburuk.

Taufik yang pernah menjuarai Indonesia Open sebanyak enam kali. Dia juga pernah meraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade di Athena tahun 2004.

Taufik pernah menjadi juara dunia dengan mengalahkan pemain dunia peringkat satu saat itu, Lin Dan asal Tiongkok.

Taufik yang mundur dari pelatnas Cipayung pada 2009 itu sempat masuk dalam dunia politik mengikuti jejak mertuanya, Agum Gumelar. Namun Taufik justru menyesal dan memilih mundur.

Baca Juga: Ekosistem Perairan, Arti dan Jenisnya


Taufik merasa kecewa dengan kondisi olahraga Indonesia yang dicampuradukkan dengan politik, yang membuat olahraga Indonesia susah untuk maju, sebagaimana kami kutip dari

"Susy Susanti kan dapat jatah torch relay, megang obor. Gue ga punya jatah sama sekali untuk bawa itu, karena dulu gue beda warna politik. Segitunya olahraga dibawa ke politik. Kalau olahraga dibawa ke politik ga akan pernah maju," tuturnya.

Taufik juga secara blak-blakan menyebut ada banyak koruptor di pemerintah. Dia merasa kapok sempat masuk ke wilayah pemerintah.

"Tadinya cuma mau belajar karena mertua gue di pemerintahan. Dari bulutangkis masuk pemerintah ternyata ga sejalan," kata Taufik.

 Baca Juga: Ki Hajar Dewantara, Sang Bapak Pendidikan Pejuang Pendidikan Nasional Yang Berkeadilan

“Siapa pun menterinya akan sama saja. Itu harus setengah gedung dibongkar. Tikusnya banyak banget," tambahnya.

Taufik pernah diperiksa oleh Komite Pemberantasan Korupsi (KPK), Dia mengaku diselidiki tim KPK mengenai tugas pokok dan fungsinya selaku Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dan Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.

Taufik mengakui menjadi kurir penerima uang untuk Imam. Namun, dia menegaskan melakukannya karena disuruh yang juga ada di Kemnpora tanpa ada kecurigaan.

 Baca Juga: 5 Manfaat Memperdengarkan Musik kepada Bayi, Nomor 3 Penting Diketahui Ayah Bunda

"Gua memang pernah dititipin Imam Nahrawi, gua gak nanya. Gue tau itu duit tapi gak tau buat apa,”cerita Taufik.

"Gue mengakui salah, cuma gue kan gak berpikir panjang. Gue cuma berpikir disuruh antar uang," tambahnya. (Sigit Wibisono)***

Editor: Elita Sitorini

Sumber: Portal Jember Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler