"Tadinya cuma mau belajar karena mertua gue di pemerintahan. Dari bulutangkis masuk pemerintah ternyata ga sejalan," kata Taufik.
Baca Juga: Ki Hajar Dewantara, Sang Bapak Pendidikan Pejuang Pendidikan Nasional Yang Berkeadilan
“Siapa pun menterinya akan sama saja. Itu harus setengah gedung dibongkar. Tikusnya banyak banget," tambahnya.
Taufik pernah diperiksa oleh Komite Pemberantasan Korupsi (KPK), Dia mengaku diselidiki tim KPK mengenai tugas pokok dan fungsinya selaku Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dan Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Taufik mengakui menjadi kurir penerima uang untuk Imam. Namun, dia menegaskan melakukannya karena disuruh yang juga ada di Kemnpora tanpa ada kecurigaan.
Baca Juga: 5 Manfaat Memperdengarkan Musik kepada Bayi, Nomor 3 Penting Diketahui Ayah Bunda
"Gua memang pernah dititipin Imam Nahrawi, gua gak nanya. Gue tau itu duit tapi gak tau buat apa,”cerita Taufik.
"Gue mengakui salah, cuma gue kan gak berpikir panjang. Gue cuma berpikir disuruh antar uang," tambahnya. (Sigit Wibisono)***
Artikel Rekomendasi