Estafet Obor Olimpiade Tokyo Resmi Diselenggarakan Tanpa Kehadiran Penonton

- 24 Maret 2021, 20:16 WIB
 Ilustrasi Olimpiade.
Ilustrasi Olimpiade. /Pixabay/Free-Photos

PORTAL PASRURUAN - Pusat pelatihan sepak bola di J-Village Fukushima berubah menjadi pangkalan bagi pekerja yang menonaktifkan pembangkit listrik tenaga nuklir di dekatnya.

Kejadian tersebut terjadi setelah gempa bumi tahun 2011, melumpuhkannya dan menyebabkan ribuan orang mengungsi dari tempat tersebut.

Kompleks olahraga tersebut akan menjadi tempat upacara dimulainya estafet obor Olimpiade, memulai hitung mundur ke Olimpiade di Tokyo, yang pertama kali diselenggarakan setelah pandemi Covid-19 berlangsung.

"Acara olahraga besar seperti Olimpiade dapat memberi energi pada orang-orang dan mengirim pesan kepada dunia untuk tidak melupakan Fukushima," ujar Sagi, staff turnamen sepak bola pemuda di J-Village.

Baca Juga: Genap Satu Tahun Wisma Atlet Di Alih Fungsikan Menjadi RSDC, Kepala BNPB Beri Penghargaan

Baca Juga: Jakpro Mengumumkan Kompetisi Formula E Jakarta Akan Di Selenggarakan Tahun Depan

Anggota tim sepak bola wanita nasional Jepang akan menggunakan api Olimpiade, yang diterbangkan dari Yunani, untuk menyalakan obor.

Namun upacara yang awalnya direncanakan untuk ribuan penggemar sebagai perayaan pemulihan Jepang, akan ditutup untuk umum.

Bagian pertama estafet tidak akan menarik penonton, dan karena sekitar 10.000 pelari membawa obor melintasi 47 prefektur di Jepang, termasuk pulau-pulau yang berjauhan, penonton harus mengenakan masker dan menjaga jarak sosial.

Halaman:

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x