Profil Susi Pudjiastuti, Wanita Putus Sekolah yang Jadi Pengusaha Sampai Menteri Kelautan

- 4 Februari 2021, 15:32 WIB
Susi Pudjiastuti, Menteri yang dikenal nyleneh namun menginspirasi banyak orang.
Susi Pudjiastuti, Menteri yang dikenal nyleneh namun menginspirasi banyak orang. /Instagram/susipudjiastuti115

PORTAL PASURUAN - Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) yang kerap dianggap nyentrik dan nyeleneh, namun banyak menginspirasi.

Wanita ini lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965. Orang tuanya bernama Ahmad Karlan dan Suwuh Lasminah.

Baca Juga: Aston Villa vs West Ham, Debut Manis Lingard Bawa Kemenangan The Hammers

Siapa sangka bahwa Susi hanya menyelesaikan pendidikan hanya sampai SMP saja, sempat menginjak bangku SMA namun tidak sampai tamat. Kini, ia berhasil memiliki beberapa usaha yang besar, salah satunya adalah maskapai Susi Air.

Sejak masih SD ia punya cita-cita yang tinggi bahkan terdengar aneh, untuk ukuran anak desa. Impiannya adalah membeli pesawat terbang. Namun ia tidak mengubur mimpi itu, bahkan saat pelajaran menggambar, ia tidak menggambar gunung dan sawah.

Susi malah menggambar sebuah pesawat yang di dalamnya ada keranjang berisi ikan dan udang. Terbukti puluhan tahun kemudian, gadis kecil pemimpi ini berhasil memiliki usaha ekspor ikan dan dikirim menggunakan pesawat terbang miliknya sendiri.

Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta. Selang satu tahun, ia dikeluarkan oleh sekolah karena aktif dalam gerakan golput yang diangap organisasi terlaran pada masa itu.

Baca Juga: Faktor Pemicu Longsor Sumedang Awal Januari

Setelah tidak bersekolah lagi, wanita yang terkenal tangguh ini tidak lantas langsung sukses. Ia sempat berjualan sprei, baju, tengkulak cengkeh hingga hasil laut di Pangandaran. Dari seorang siswi berseragam, ia menjelma menjadi tukang jualan ikan laut segar.

Hingga di tahun 1996 Susi mampu mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Keunggulannya yang terkenal kala itu ialah lobster dengan merek "Susi Brand".

Kehidupan roamansa Susi ternyata tak seindah yang dibayangkan. Ia sempat bercerai hingga 2 kali sampai akhirnya bertemu dengan sosok Christian von Strombeck, seorang aviation engineer yang pernah bekerja di IPTN.

Bersama dengan suaminya, Susi kemudian membuat sebuah terobosan untuk mengirim ikan yang masih segar ke lintas pulau dan negara, yaitu menggunakan pesawat terbang.

Delapan tahun kemudian, ia mulai merambah ke dunia penerbangan. Pada 2004 wanita kelahiran Pangandaran ini mendirikan Susi Air. Awalnya didirikan untuk mengantarkan muatan perikanan PT ASI Pudjiastuti.

Baca Juga: Jangan Dikupas, Ini 5 Manfaat Kulit Apel bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Stroke Lho!

Kini Susi Air beroperasi dari 5 pangkalan, yaitu Medan (Sumatera Utara), Kendari (Jakarta), Jawa Tengah (Cilacap), Jawa Barat (Pangandaran dan Bandung), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Jayapura (Papua).

Susi Pudjiastuti diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 26 Oktober 2014. Susi lantas melepaskan semua posisi di perusahaan agar lebih fokus di tugas barunya dan menghindari konflik kepentingan antara fungsi regulator dan pelaku bisnis.

Susi memang wanita yang tidak begitu peduli dengan cibiran orang. Baginya, hidupnya mengalir seperti apa yang ia perjuangkan. Banyak komentar negatif mengenai dirinya yang bertato dan merokok, namu ia tak menggubris semua itu.

Ia hanya akan bekerja dan membuktikan bahwa di balik penampilannya yang agak amburadul, ia bisa diandalkan dan siap memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Baca Juga: 4 Klasifikasi Tipe Kepemimpinan Pendidikan, Bos Kamu Masuk yang Mana?

Saat ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal. Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Wikipedia.org


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini