Semakin Memburuk, Inggris Kini Laporkan 46 Kasus Varian Baru Covid-19 dari Brazil dan Afrika Selatan

17 Januari 2021, 07:07 WIB
Covid-19 /Pexels/Edward Jenner

PORTAL PASURUAN - Inggris mencatat adanya laporan 11 kasus jenis virus Corona Brasil dan setidaknya 35 kasus varian Afrika Selatan yang sangat mudah menular.

Public Health England melaporkan ada 35 infeksi yang dikonfirmasi dan 12 kemungkinan infeksi terkait dengan strain mutan Afrika Selatan.

Para ilmuwan belum menemukan jejak strain super Brazil yang membuat para ahli di seluruh dunia khawatir.

Baca Juga: Lirik Lagu Safety Pin yang Dinyanyikan oleh Solois Inggris, Etham

Baca Juga: WhatsApp Akan Menunda Peluncuran Pembaruan Fitur Bisnis Setelah Adanya Kontroversi Kebijakan Privasi

Hal ini bahkan terjadi ketika Pemerintah Inggris menutup semua koridor perjalanan untuk melindungi negara ini dari varian Covid-19 yang tidak diketahui.

Dilansir PortalPasuruan.com dari laman Metro UK, semua penerbangan dari Amerika Selatan dan Portugal telah dilarang setelah strain agresif terdeteksi pada orang yang bepergian dari Brasil ke Jepang pada 2 Januari lalu.

Afrika Selatan menjadi negara pertama yang melarang penerbangan sebelum Natal, di waktu yang bersamaan saat Inggris menemukan strain baru yang lebih cepat meular di wilayah Kent.

Beberapa ahli, termasuk anggota Sage Profesor Wendy Barclay, telah mengakui bahwa mereka khawatir mutasi mungkin berdampak pada cara antibodi beberapa orang dalam menangani virus. Namun, kepala penasihat ilmiah Pemerintah yakin bahwa para ahli dapat menyesuaikan vaksin jika memang diperlukan.

Baca Juga: Inilah Kategori Orang yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19, Apakah Anda Termasuk?

Baca Juga: Foto Rontgen Paru-paru Pasien Covid-19 yang Sembuh Ternyata Lebih Buruk daripada Milik Perokok Berat

Sir Patrick Vallance mengatakan akan cukup mudah untuk membuat penyesuaian pada vaksin jika galur nya dapat menyesuaikan dengan versi aslinya.

"Ada kemungkinan bahwa varian akan tahan pada vaksin sampai batas tertentu di masa depan dan beberapa dari varian tersebut mungkin memiliki lebih banyak efek untuk menjafdi lebih kebal (terhadap vaksin). Jenis vaksin baru, terutama vaksin messenger RNA, sangat mudah untuk menyesuaikan diri dengan perubahan virus, dan itu adalah perubahan besar dalam teknologi vaksin, kemajuan yang sangat penting," ujarnya dalam konferensi pers.

"Pada dasarnya ini adalah hari-hari untuk membuat titik awal yang baru, perlu waktu berminggu-minggu untuk mendapatkan vaksin baru jika memang diperlukan. Saya pikir kemungkinan besar vaksin yang kita miliki sekarang akan melindungi dari varian Inggris dan akan memberikan perlindungan yang saya curigai dari varian lain juga. Pertanyaannya adalah sampai sejauh mana," tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 Januari 2021: Pisces Akan Capai KEsuksesan Besar!

Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 Januari 2021:Cancer, Stop Hamburkan Uang!

Sir Vallance menambahkan bahwa Sir John Bell, seorang profesor kedokteran Universitas Oxford yang terlibat dalam pengembangan jab Oxford / AstraZeneca, meyakinkannya bahwa mereka yang memproduksi vaksin paham betul akan varian baru ini. Meskipun demikian, ilmuwan telah mengingatkan masyarakat untuk tidak merasa 'bebas' begitu vaksin diluncurkan karena penularan masih tetap akan ada.

"Penting untuk diingat bahwa karena Anda telah divaksinasi bukan berarti Anda tidak dapat tertular dan menularkan Covid-19, itu berarti Anda terlindungi dari penyakit ini," ujarnya.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: Metro UK

Tags

Terkini

Terpopuler