Filipina Kirimkan Sejumlah Pesawat Tempur Untuk Memantau Situasi Ratusan Kapal China

29 Maret 2021, 06:20 WIB
Ilustrasi Pesawat tempur /Aini//Pixabay/WikiImages

PORTAL PASURUAN - Militer Filipina mengirimkan sejumlah pesawat tempur untuk diterbangkan diatas ratusan kapal milik China.

Mengingat sejumlah kawasan pada perairan tersebut, disengketakan oleh Laut China Selatan.

Menteri pertahanan Filipina, mengatakan dan mengulangi permintaannya agar armada segera ditarik.

Keprihatinan internasional tumbuh atas apa yang digambarkan oleh Filipina sebagai kehadiran yang mengancam, lebih dari 200 kapal China yang diyakini Manila diawaki oleh milisi maritim.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 29 Maret 2021, 8 Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Timur Alami Cuaca Ekstrim

Baca Juga: Info Daya Tampung 13 Prodi Saintek Universitas Bangka Belitung SBMPTN 2021

Perahu-perahu tersebut ditambatkan di Whitsun Reef dalam zona ekonomi eksklusif Manila sepanjang 200 mil.

Pesawat militer Filipina dikirim setiap hari untuk memantau situasi, Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam kemarin.

Lorenzana mengatakan militer juga akan meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Laut Cina Selatan untuk melakukan "patroli kedaulatan" dan melindungi para nelayan Filipina.

"Aset udara dan laut kami siap untuk melindungi kedaulatan dan hak kedaulatan kami," ucap Lorenzana.

Baca Juga: Korban Ledakan Bom Bunuh Diri Di Katedral Makassar Bertambah Menjadi 14 Orang

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 29 Maret 2021, Pada Waktu Ini Kabupaten dan Kota di Jambi Alami Cuaca Ekstrim

Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi atas permintaan terseubut.

Dikatakan bahwa kapal-kapal di Whitsun Reef adalah kapal penangkap ikan yang berlindung dari badai dan tidak ada milisi di dalamnya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan kembali kepada duta besar China, Huang Xilian, Filipina telah memenangkan kasus arbitrase penting pada tahun 2016. 

Yang memperjelas hak kedaulatannya di tengah klaim saingan oleh China.

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, Cina dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang bersaing di Laut Cina Selatan, yang dilalui setidaknya 3,4 triliun dolar perdagangan setiap tahunnya. ***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler