Perdana Menteri Boris Johnson telah dikritik karena sering melakukan kebijakan yang berubah-ubah selama pandemi, termasuk menunda lockdowwn selama gelombang pertama pada bulan Maret dan meninggalkan sistem pemberian nilai sekolah tanpa ujian.
Baca Juga: Kandungan Alkohol Tinggi, Durian Berpotensi Meningkatkan Gula Darah dan Tekanan Darah
Baca Juga: Bacaan Surah Al Ma'un, Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Berbagai rumah sakit sementara yang diberi nama 'Nightingale' dibangun lokasi dan berbentuk seperti gedung pertemuan adalah salah satu keberhasilan, karena dibangun oleh pihak militer hanya dalam hitungan hari. Rumah sakit itu hampir tidak digunakan tetapi tetap siaga untuk pasien Covid-19.
Sebuah laporan mengatakan unit perawatan intensif atau ICU dari tiga rumah sakit London telah terisi penuh pada Malam Tahun Baru, dan memaksa pasien dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan kritis.
"Untuk mengantisipasi tekanan yang meningkat dari penyebaran infeksi varian baru, NHS Region London diminta untuk memastikan Nightingale diaktifkan kembali dan siap menerima pasien jika diperlukan," kata juru bicara National Health Service (NHS).
Royal College of Nursing memperingatkan bahwa Inggris tidak memiliki cukup perawat untuk mengelola pasien-pasien baru, terutama dengan banyak petugas kesehatan yang sakit karena virus atau terpaksa diisolasi.
Mengenai sekolah, pemerintah mengatakan harus menutup semua sekolah dasar di London setelah meninjau tingkat penularan.
Baca Juga: Jenis-Jenis HP Ini Tidak akan Bisa Menjalankan Aplikasi WhatsApp Lagi Mulai 1 Januari 2021
Baca Juga: Jantung Berdebar Bisa Jadi Asam Lambung Sedang Naik, Ubah Gaya Hidup untuk Mengatasinya
Artikel Rekomendasi