Untuk pria dan wanita dari Utara, 92,1 persen mengatakan pasangan mereka tinggal di Korea Selatan, sementara 4,3 persen tinggal di Korea Utara, 3,1 persen di China, dan 0,4 persen di tempat lain.
Data juga menunjukkan bahwa banyak pembelot yang dipisahkan dari anak-anaknya. Meskipun 76 persen mengatakan anak-anak mereka tinggal di Selatan, 32,8 persen mengatakan mereka memiliki anak di Utara, sementara 3,3 persen memiliki anak di China dan 3,4 persen memiliki anak di negara lain.
Beberapa dari jumlah tersebut melebihi 100 persen karena beberapa pembelot memiliki anak baik di Utara maupun Selatan. Ada juga kasus di mana pembelot menikah lagi, baik di Selatan atau saat tinggal di negara lain selama proses pembelotan.
Baca Juga: Memperbanyak Tanaman Hias Aglonema Bisa Gunakan Bonggolnya
Baca Juga: Budget Cekak Tapi Ingin Rumah Penuh dengan Tanaman Hias, Bisa Pilih yang Murah Meriah
Dari para perempuan pembelot, 20,5 persen mengatakan mereka memiliki anak usia sekolah yang tinggal di China pada 2019, dan 8,8 persen memiliki anak usia sekolah di Korea Utara.
Sebaliknya, 26 persen pria pembelot memiliki anak usia sekolah di Utara, dan hanya 0,5 persen memiliki anak usia sekolah di China.
Sementara itu, data menunjukkan bahwa banyak dari para pembelot tersebut mengalami kesulitan mendapatkan posisi sebagai pegawai tetap di Korea Selatan.
Sementara Korea Selatan telah membukukan tingkat pekerjaan yang rendah dibandingkan dengan anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan lainnya, tingkat tersebut bahkan lebih rendah untuk para pembelot.
Tingkat pekerjaan Korea Selatan secara keseluruhan mencapai 60,8 persen pada 2019, tetapi angka pembelot adalah 58,2 persen, data Statistik Korea menunjukkan.
Artikel Rekomendasi