Presiden Moon Jae In Tegaskan Warga Korea Selatan Akan Dapatkan Vaksin Covid-19 Secara Gratis

- 11 Januari 2021, 11:30 WIB
Presiden Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan. /instagram.com/@moonjaein

PORTAL PASURUAN - Presiden Moon Jae In mengatakan pada hari ini bahwa pemerintah akan memberikan semua orang Korea Selatan vaksin Covid-19 secara gratis secara bertahap mulai bulan depan.

"Pemerintah memastikan bahwa semua orang akan disuntik gratis sesuai dengan prioritas," katanya dalam pidato Tahun Baru, memastikan bahwa vaksinasi akan dimulai pada Februari.

Setelah menandatangani kontrak dengan beberapa pembuat vaksin asing, Korea Selatan mengharapkan pengiriman tahap pertama vaksin dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Empat Tahun Berturut-turut, BTS Menangkan Best Album di Golden Disc Awards 2021

Baca Juga: Gempa Bumi di NTT, BMKG Peringatkan Warga Agar Waspada Terhadap Kemungkinan Gempa Susulan

Moon juga mengutip proses yang sedang berlangsung untuk meninjau keefektifan dan keamanan pengobatan yang dikembangkan oleh perusahaan Korea Selatan dan berjanji untuk mempublikasikan semua prosedur yang relevan secara transparan.

"Pemerintah akan terus mendorong pengembangan vaksin Korea Selatan sendiri sebagai bagian dari upaya kedaulatan vaksin dan kerja sama perawatan kesehatan global," tutur sang Presiden seperti yang dikutip PortalPasuruan.com dari laman Korea Herald.

Menanggapi kritik publik atas melonjaknya harga rumah, Moon meminta maaf kepada mereka yang mengalami kesulitan dari masalah tersebut dan berjanji akan dengan cepat dan melakukan berbagai langkah-langkah untuk memperbaiki pasokan rumah baru.

"Apalagi dengan fokus pada perluasan pasokan, (kami) akan segera memetakan berbagai langkah agar bisa cepat berpengaruh," ujarnya.

Mengenai diplomasi, dia mengatakan pemerintah akan memperkuat aliansi Seoul-Washington pada kesempatan peluncuran pemerintahan Joe Biden yang akan datang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 11 Januari 2021: Sagitarius, Tahan Emosimu!

Baca Juga: Siap-siap, Solois IU Akan Segera Rilis Lagu Baru, Catat Tanggalnya!

Dia berjanji untuk melakukan upaya terakhir untuk melakukan transisi besar dalam dialog Korea Utara-AS dan antar-Korea yang macet. Dia memiliki kurang dari 1 1/2 tahun di kantor pemerintahan sebagai seorang presiden.

"Kekuatan pendorong utama dari proses perdamaian di Semenanjung Korea adalah dialog dan kerja sama yang saling menguntungkan," tegasnya.

"Keinginan kami untuk bertemu (dengan Korea Utara) kapan saja, di mana saja, bahkan dalam formula non-tatap muka tetap tidak berubah," tambahnya.

Moon mengumumkan bahwa Korea Selatan juga akan secara aktif mempertimbangkan untuk bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), sebuah perjanjian perdagangan bebas 11 pihak di kawasan Asia-Pasifik, sambil mempercepat dorongan untuk membentuk perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Filipina, Kamboja dan Uzbekistan.

Baca Juga: Trump Akan Dilengserkan Minggu Ini, Nancy Pelosi: Presiden Ini Ancaman Bagi Konstitusi dan Demokrasi

Baca Juga: Ramalan Zodiak 11 Januari 2021: Leo, Stop Belanja!

Selain itu, pemerintah akan mempercepat negosiasi dengan China dan Rusia mengenai FTA sektor jasa dan pembicaraan perdagangan dengan negara-negara Amerika Latin, katanya mengacu pada Mercosur dan Aliansi Pasifik.

Dia secara singkat menyebut Jepang, mengatakan Seoul akan terus berjuang untuk perkembangan berwawasan ke depan dari hubungan bilateral.

Sementara itu, Moon menyatakan keberhasilan dalam reformasi sistemik lembaga-lembaga yang kuat, termasuk layanan penuntutan negara, dan berjanji akan menjalin komunikasi dan kerja sama yang erat agar sistem baru itu berakar dengan stabilitas.

“Reformasi institusi yang kuat adalah mencapai check and balances,” tegasnya.

Baca Juga: Bertambah 18 Orang, Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Pasuruan Menyentuh Angka 2.366

Baca Juga: Cetak Gol di Laga Juventus vs Sassuolo, Christiano Ronaldo Catat Sejarah Baru

Bagi Korea Selatan, tambahnya, 2021 akan menjadi tahun pemulihan dari krisis virus corona, inklusivitas untuk mengurangi kesenjangan sosial, dan lompatan untuk menjadi negara pemimpin.

Pidato Moon datang ketika peringkat persetujuan pekerjaannya turun secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, tampaknya dipengaruhi oleh gelombang ketiga infeksi virus Corona besar-besaran, ketidakstabilan di pasar real estate dan kontroversi atas kampanye reformasi penuntutannya.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x