PORTAL PASURUAN - Semua 50 ibu kota negara bagian di seluruh Amerika bersiap untuk hadapi protes bersenjata menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada hari Rabu mendatang.
Para petinggi negara dikatakan meningkatkan keamanan hingga menyiagakan 25 ribu personel pasukan Garda Nasional yang dikerahkan ke Washington DC karenna FBI memperingatkan potensi kekerasan di seluruh negeri.
Buletin internal FBI yang bocor juga merujuk pada berbagai ancaman untuk merugikan Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 18 Januari 2021: Gemini Jangan Ceroboh, Harus Jaga Kesehatan!
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,2 di Majene, BNPB: Hingga Minggu Malam, Korban Tewas Mencapai 81 Orang
Gubernur negara bagian dilaporkan telah mengumumkan keadaan darurat dan menutup gedung-gedung umum untuk menghindari terulangnya kerusuhan mematikan di Capitol Hill yang dilancarkan oleh para pendukung Donald Trump pada 6 Januari waktu setempat.
Dilansir PortalPasuruan.com dari laman Metro UK, Secret Service juga telah memerintahkan National Mall, tempat ratusan orang biasanya berkumpul untuk upacara pelantikan Presiden, ditutup untuk umum.
Sementara itu, puluhan jalan bermil-mil jauhnya dari Gedung Capitol telah ditutup karena orang-orang diminta untuk menonton acara tersebut di rumah.
Langkah-langkah keamanan yang ketat telah diberlakukan ketika Trump menjadi presiden Amerika pertama dalam sejarah yang dimakzulkan dua kali. Dia sekarang menghadapi persidangan Senat atas tuduhan melancarkan hasutan pemberontakan yang berujung kejadian di Gedung Capitol.
Artikel Rekomendasi