PORTAL PASURUAN - News Corp mencapai kesepakatan tiga tahun dengan Facebook Inc di Australia, menurut perusahaan media yang dikendalikan Rupert Murdoch pada hari Senin kemarin.
Menyatakan kemenangan dalam pertempuran tentang bagaimana organisasi berita diberi kompensasi dengan adanya teknologi besar.
Bulan lalu, parlemen Australia mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan Alphabet Inc Google dan Facebook Inc membayar perusahaan media untuk menggunakan konten mereka.
Setelah negosiasi yang kuat, di mana Facebook memilih untuk memblokir konten berita dalam ekonomi terbesar ke-13 tersebut.
Langkah yang diambil oleh pemerintah Australia telah menarik perhatian global karena negara-negara lainnya, termasuk Kanada dan Inggris mempertimbangkan langkah serupa untuk melindungi media berita lokal.
"Kesepakatan dengan Facebook merupakan tonggak penting dalam mengubah ketentuan perdagangan untuk jurnalisme, dan akan berdampak secara material baik berarti pada bisnis berita Australia kami," ujar Chief Executive Officer News Corp Robert Thomson.
"Pencapaian digital tersebut telah dibuat lebih dari satu dekade." imbuhnya.
News Corp pada bulan Februari kemarin membuat kesepakatan dengan Google untuk mengembangkan platform langganan, berbagi pendapatan iklan, dan mengembangkan jurnalisme video oleh YouTube.
Perjanjian Facebook yang diumumkan pada hari Senin melibatkan surat kabar nasional News Corp, dan surat kabar metropolitan seperti The Daily Telegraph di New South Wales.
Sky News Australia juga telah mencapai kesepakatan baru dengan Facebook, kata News Corp.
Kesepakatan tersebut, yang rincian keuangannya tidak diungkapkan, diperluas setelah kesepakatan yang dicapai pada Oktober 2019 lalu.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 3 SD dan MI, Halaman 201, 205, 206, dan 207, Subtema 4: Aku Suka Berkarya
Dimana Facebook membayar publikasi News Corp di AS untuk akses cerita tambahan ke Facebook News.
"Kami berkomitmen untuk menghadirkan Facebook News ke Australia," kata Andrew Hunter, kepala kemitraan berita Facebook untuk Australia dan Selandia Baru, dalam sebuah pernyataan, menyoroti kesepakatan dengan News Corp dan Sky News Australia.***
Artikel Rekomendasi