Baca Juga: 16 Rumah Warga di Kabupaten Pasuruan Mengalami Kerusakan Akibat Gempa Bumi Jawa Timur
Dalam postingan tersebut diperlihatkan ada 4 folder file.
Keempat folder file tersebut berisi tentang informasi pengguna LinkedIn yang diduga dicuri, termasuk nama lengkap, alamat email, nomor telepon, informasi tempat kerja, dan lainnya.
Pelaku pencurian data tersebut tampaknya melelang basis 500 data pengguna LinkedIn dengan nilai setidaknya 4 digit yang bisa dibayar dengan bitcoin.
Baca Juga: Update BPBD: Gempa Malang Akibatkan 5 Warga Lumajang Meninggal Dunia dan Belasan Luka-luka
Baca Juga: Pengamat Politik: Prabowo dan Puan Berpeluang Diduetkan Pada Pilpres 2024 Mendatang
Penulis postingan tersebut, mengklaim bahwa data tersebut diambil dari LinkedIn.
Namun, tidak jelas apakah pelaku menjual profil pengguna LinkedIn terbaru atau berasal dari pengumpulan data pengguna sebelumnya.***
Artikel Rekomendasi