Ekosistem Perairan, Arti dan Jenisnya

- 24 Desember 2020, 17:48 WIB
Ilustrasi Ekosistem Air Laut.
Ilustrasi Ekosistem Air Laut. /Tom Fisk 4603279/Pexels

Di dalam zona profundal umumnya akan tumbuh hewan pemangsa serta organisme- organisme pengurai atau detritivor.


2. Ekosistem Air Laut

Berkebalikan dengan ekosistem air tawar, ekosistem air laut dicirikan dengan salinitas yang tinggi. Selain itu, ekosistem laut memiliki arus laut yang pergerakannya dipengaruhi arah angin.

Baca Juga: 405 Positif Covid-19 dari Klaster Perusahaan, Wabup Pasuruan Mujib Imron Bagikan Masker untuk Buruh

Seperti ekosistem air tawar, berdasarkan intensistas cahayanya, terdapat tiga zona ekosistem air laut, yaitu zona eufotik atau fotik, zona twilight, dan zona afotik/zona malam.

Zona eufotik merupakan daerah yang kedalaman airnya kurang dari 200 meter dan oleh karenanya bisa ditembus cahaya matahari. Sebagian besar ikan dan organisme yang bisa berfotosintesis yang banyak terdapat di zona eufotik.

Zona twilight merupakan daerah dengan kedalaman airnya sekitar 200 sampai 2.000 meter. Cahaya matahari remang-remang sehingga tidak efektif untuk berfotosintesis. Pada zona ini bisa ditemukan ikan viper, belut morray, beberapa jenis ubur-ubur dan makhluk yang memiliki bioiluminosence (bisa membuat cahaya sendiri).

Zona afotik merupakan daerah dengan kedalaman lebih dari 2.000 meter yang tidak bisa ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap. Di zona ini ada beberapa makhluk dengan bentuk tak biasa seperti ubur-ubur sisir, siput laut, angler fish, dan berbagai jenis mineral serta sedimen.

Baca Juga: Resep Kue Jahe 'Gingerbread Man', Cocok Dihidangkan untuk Keluarga saat Natal

Ekosistem air laut terbagi menjadi lima jenis yaitu ekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem estuari, eskosistem pantai pasir, dan ekosistem pantai batu.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini

Sumber: Portal Probolinggo-Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x