Varian Baru Covid-19 Kebal Pengobatan Plasma, Para Ahli: Tingkat Efektivitas VaksinBisa Berkurang

- 21 Januari 2021, 08:40 WIB
Ilustrasi suntikan vaksin.
Ilustrasi suntikan vaksin. /Pexels/Anna Shvets

PORTAL PASURUAN - Varian Covid-19 baru yang diidentifikasi di Afrika Selatan dapat menghindari antibodi yang menyerangnya dalam perawatan menggunakan plasma darah dari pasien Covid-19 yang telah pulih.

Hal ini juga membuat para ahli berpendapat bahwa varian baru Covid-19 tersebut keefektifan vaksin menjadi berkuran.

Para peneliti berlomba untuk memastikan apakah vaksin yang saat ini sedang diluncurkan di seluruh dunia efektif melawan apa yang disebut dengan varian 501Y.V2, yang diidentifikasi oleh ahli genomik Afrika Selatan akhir tahun lalu di Nelson Mandela Bay.

Baca Juga: Beberkan Fakta Covid-19 di Wuhan, Nakes Akui Pemerintah Meminta Mereka untuk Tutup Mulut

Baca Juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Amerika Capai 400 Ribu Jiwa di Akhir Masa Pemerintahan Trump

"Lebih lanjut, 501Y.V2 menunjukkan kekebalan yang substansial dari antibodi penawar dalam plasma dari pasien Covid-19 yang telah pulih," menurut tim ilmuwan dari tiga universitas Afrika Selatan yang bekerja dengan Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) menulis dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal bioRxiv.

Varian 501Y.V2 adalah varian baru Covid-19 yang 50 persen lebih menular dari yang sebelumnya. Varian ini telah menyebar ke setidaknya 20 negara sejak dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada akhir Desember 2020.

Varian 501Y.V2 adalah salah satu dari beberapa varian baru yang ditemukan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk yang ditemukan di Inggris dan Brasil.

Varian tersebut adalah pendorong utama gelombang kedua infeksi Covid-19 Afrika Selatan, yang mencapai puncak harian baru di atas 21.000 kasus pada awal bulan ini, jauh di atas gelombang pertama, sebelum akhirnya turun menjadi sekitar 12.000 per hari, seperti yang dilansir PortalPasuruan.com dari laman Reuters.

Halaman:

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x