Fungsi Hadis sebagai Pedoman Kedua Umat Islam Setelah Al-Quran

- 4 Maret 2021, 22:27 WIB
Fungsi Hadis sebagai Pedoman Kedua Umat Islam Setelah Al-Quran.
Fungsi Hadis sebagai Pedoman Kedua Umat Islam Setelah Al-Quran. /unsplash/@masjidmpd

PORTAL PASURUAN - Sejatinya, umat Islam memiliki dua pedoman yang bisa dipegang di dalam hidupnya. Pedoman yang pertama dan yang utama tentunya adalah Al-Quran, setelah itu ada hadis yang menempati posisi kedua.

Hadis adalah pedoman kedua yang digunakan sebagai penjelas bagi ayat-ayat Al-Quran yang sifatnya masih umum. Secara istilah, hadis diartikan sebagai berikut:

1. Hadis adalah ucapan, perbuatan, dan keadaan Nabi Muhammad SAW.

2. Hadis adalah semua yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik itu yang berupa ucapan, perbuatan, takrir, maupun deskripsi sifat-sifat beliau.

Baca Juga: Sitkom ON AIR-The Secret Contract akan Rilis, Berikut Artis Korea yang Akan Main, Ada Sandara Park

3. Hadis adalah segala ucapan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan hukum.

Yang dimaksud dengan ucapan dalam hadis bukan hanya ucapan yang datangnya dari Nabi Muhammad, namun juga mencakup ucapan para sahabat atau istri-istri beliau yang menceritakan keadaan, perbuatan atau sikap, dan sifat beliau.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Hampir Semua Kabupaten dan Kota di Bengkulu Alami Cuaca Ekstrim

Sementara perbuatan merupakan semua yang terkait dengan perilaku Rasulullah baik yang berkaitan dengan ibadah maupun tidak.

Sementara taqrir adalah ketetapan atau sikap diamnya Nabi Muhammad terhadap perilaku para sahabat yang menandakan kesetujuan atau pembolehannya.

Hadis sebagai pedoman kedua hidup umat Islam setelah Al-Quran, berfungsi untuk menguraikan segala sesuatu yang disampaikan dalam Al-Quran secara umum, samar, dan singkat. Al-Quran dan hadis tidak dapat dipisahkan sebab keduanya saling melengkapi.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini, 12 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Alami Cuaca Ekstrim

Fungsi lain dari hadis adalah sebagai berikut:

1. Untuk Memperjelas Isi Al-Quran (Bayan at-Taqrir)

Fungsi ini yaitu hadis memperkuat isi Al-Quran. Contohnya pada surah al-Maidah ayat 6, Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, basuhlah muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki..."

Lalu terdapat hadis, "Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima salat seseorang yang berhadas sampai ia berwudu." (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

2. Menafsirkan Isi Al-Quran (Bayan at-Tafsir)

Yaitu fungsinya memberikan tafsir (perincian) terhadap isi Al-Quran yang masih bersifat umum serta memberikan batasan-batasan pada ayat yang bersifat mutlak.

3. Memberi Kepastian Hukum (Bayan at-Tasyri')

Fungsi hadis ini sebagai pemberi kepastian hukum atau ajaran-ajaran Islam yang tidak dijelaskan dalam Al-Quran.

Baca Juga: Roket SpaceX Meledak Saat Uji Coba Penerbangan di Teluk Meksiko, Begini Respon Elon Musk

4. Mengganti Ketentuan Terdahulu (Bayan Nasakh)

Para ulama mendefinisikan bayan nasakh sebagai ketentuan yang datang dan lantas dapat menghapuskan ketentuan yang terdahulu.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: buku Al-Quran Hadis untuk MTs dan sederajat kelas 7


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x