Naskah Khutbah Jumat Maret 2021: Cara Allah Memuliakan Syaban, Bulan Istimewa Sebelum Ramadhan

- 23 Maret 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi Masjid.
Ilustrasi Masjid. /Pixabay.com/Khusen Rustamov

PORTAL PASURUAN - Bulan sya'ban merupakan bulan istimewa yang dimuliakan dalam ISslam.

Awal bulan sya'ban secara masehi bertepatan pada tanggal 15 Maret 2021.

Bulan sya'ban memiliki keistimewaan sendiri yang harus dipahami umat islam.

Baca Juga: Info Daya Tampung 7 Prodi Saintek Universitas Islam Negeri Alauddin SBMPTN 2021 dan Jumlah Peminat Tahun Lalu

Baca Juga: Ingin Doa Cepat Terkabul? Berikut Waktu‐waktu Mustajab Untuk Berdoa yang Harus Diketahui

Artikel ini akan menyediakan alternatif naskah khutbah Jumat.

Berikut khutbah Jumat dengan judul Cara Allah Memuliakan Sya'ban, Bulan Istimewa Sebelum Ramadhan yang dikutip PORTAL PASURUAN dari laman Islam NU.

Khutbah Pertama

 
  الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Sya'ban berasal dari kata syi'ab, artinya jalan di atas gunung.

Arti tersebut adalah makna kiasan bulan sya'ban.
 
Baca Juga: Khutbah Jum'at : Sikap Bijaksana Seorang Muslim dalam Menghadapi Bencana

Arti sesungguhnya adalah untuk menapaki jalan kebaikan secara lebih optimal, untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan.

Karena posisi sya'ban yang berada tepat sebelum bulan suci ramadhan.

Bulan Sya'ban seringkali kurang diperhatikan, daripada dua bulan yang menghimpitnya yaitu Rajab dan Ramadhan.

Bulan Rajab terdapat momentum Isra' Mi'raj dan keutamaan-keutamaan puasa yang sering didengar.

Sementara itu, umat muslim selalu berlomba-lomba berburu kebaikan di bulan suci Ramadhan.

Sya'ban disebut sebagai bulan yang biasa dilupakan umat manusia, sebagaimana terdapat dalam Hadist Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.

Bukan karena bulan tersebut tidak istimewa.

Tetapi, umat manusia seringkali terlupa atau bahkan tidak menyadari keistimewaan bulan Sya'ban sendiri.

Para salafus salih biasanya memberikan perhatian lebih pada bulan istimewa ini, terutama pada saat nisfu Sya'ban.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, sederet peristiwa penting di dalamnya bisa menjadi bukti keistimewaan bulan Sya'ban.

Peristiwa tersebut bukan hanya sekedar sebagai peristiwa bersejarah.

Tetapi, merupakan cara Allah memberitahu bagaimana istimewanya bulan satu ini.

Pertama, Allah SWT menurunkan ayat untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 56.
 
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Mayoritas ulama dan musafir sepakat bahwa ayat ini diturunkan pada bulan Sya'ban.

Sebagaimana dijelaskan Ibnu Katsir yang mengutip pernyataan dari Imam Bukhari menyatakan 3 makna shalawat.

- Allah bershalawat memiliki arti bahwa Allah memuji Nabi Muhammad.

- Malaikat bershalawat memiliki arti bahwa mereka sedang berdoa.

- Manusia bershalawat memiliki arti selaras dengan mengharap berkah.

Hal tersebut menunjukkan tingginya kedudukan Nabi Muhammad SAW.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Kedua, pada bulan Sya'ban diturunkan kewajiban berpuasa bagi umat Islam.

Puasa merupakan kegiatan penting untuk meredam segala hawa nafsu.

Misalnya dengan menahan makan dan minum dan berhubungan suami istri bisa menandakan bahwa dunia merupakan tempat yang fana.

Sedangkan kenikmatan yang abadi ada di sisi Allah SWT.

Bulan Sya'ban menjadi saat yang penting bagi peresmian bulan suci Ramadhan.

Sehingga, bulan Sya'ban menjadi ujung tombak untuk menyongsong datangnya bulan Ramadhan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, ketiga, sejarah Ka'bah menjadi kiblat umat Islam dimulai saat bulan Sya'ban.

Peristiwa ini ditandai dengan turunnya Surat Al-Baqarah ayat 144.
 
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya: Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.

Tafsir ayat ini berisikan perintah Allah pada Rasulullah untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya'ban.

Saat itu bertepatan dengan nisfu Sya'ban, sebagaimana pendapat Abu Hatim Al-Basti di Al-Qurthubi dalam Kitab Al-Jami'lil Ahkamil Qur'an.

Kiblat menjadi simbol tauhid umat islam untuk menghadap pada satu tujuan.

Peristiwa beralihnya kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram menjadi penegas yang kuat.

Penegas bahwasanya Allah tidak terikat tempat dan waktu.

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa umat islam tidak menyembah Masjidil Aqsa atau Ka'bah, tetapi Allah SWT.
Baca Juga: 8 Adab dalam Berdoa di Agama Islam Supaya Hajat Terkabul, Salah Satunya Melembutkan Suara

Semoga saya dan jama'ah semua tidak termasuk orang-orang yang menyia-nyiakan bulan Sya'ban.

Mari kita semua bersemangat untuk terus berbuat kebaikan, menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan.

Mari kita juga menyisihkan waktu untuk semakin memupuk kedekatan dengan Allah SWT, misalnya dengan dzikir dan berlomba dalam amal kebaikan di bulan yang istimewa ini.***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: Dari berbagai sumber, PRMN, VIU


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x