Data KPU Bakal Dipakai untuk Tentukan Prioritas Penerima Vaksin , Mendagri Tito Beri Respon Positif

- 26 Januari 2021, 09:00 WIB
Tito Karnavian Beri Masukan Calon Kapolri Listyo Sigit Soal Soliditas Internal, Ada Apa?
Tito Karnavian Beri Masukan Calon Kapolri Listyo Sigit Soal Soliditas Internal, Ada Apa? /kemendagri.go.id

PORTAL PASURUAN - Program vaksinasi Covid-19 telah dimulai sejak pertengahan bulan ini. Data penerima terus disempurnakan.

Belakangan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjadikan data KPU sebagai rujukan daftar penerima vaksin Covid-19.

Langkah yang diambil Menkes Budi tersebut mendapat respon positif dari sejumlah pihak, termasuk dari sesama menteri.

Baca Juga: Main ke Pantai, Susi Pudjiastuti Pamer Bunga yang Bisa Dimakan, 'Dijadikan Lodeh Enak Sekali'

Seperti yang diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian belum lama ini.

Tito menyebut penggunaan data dari KPU untuk basis data penerima vaksin adalah keputusan tepat.

"Pak Menkes, saya memberikan hormat betul, karena mengambil data mengenai penduduk yang usia 17 tahun ke atas itu dari data KPU," ujar Tito seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Antara, Selasa 26 Januari 2021.

Menindaklanjuti rencana Menkes tersebut, Tito meminta kepada kepala daerah untuk melakukan pendataan secara berkala.

Tujuannya, agar penerima vaksin yang menjadi prioritas datanya benar-benar valid.

Tito juga mengakui jika di daerah, jumlah vaksin terbatas. Keterbatasan inilah yang membuat tidak semua orang mendapatkan vaksinasi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19, Donna Agnesia Jalani Isolasi Mandiri

Hal ini belum ditambah dengan permasalahan demografi tiap daerah yang berbeda satu dengan yang lain.

"Tertutama tadi fasilitas untuk penyuntikan, penyimpanan yang tiap-tiap daerah berbeda dari daerah satu dengan yang lainnya, ada pulau, ada pantai, di hulu, pedalaman. Ini yang perlu dibuat skala prioritas," tambah Tito.

Untuk keperluan program vaksinasi Covid-19 di seluruh provinisi, pemerintah telah mengamankan sebanyak 426 juta dosis vaksin.

Dilansir PORTAL PASURUAN dari laman Sekertariat Kabinet, ratusan juta vaksin yang siap diedarkan tersebut berasal dari beberapa perusahaan berberda.

Baca Juga: Para Pengusaha Minta Izin Kemenkes untuk Jual Vaksin Covid-19, dr.Tirta Sampaikan Pendapatnya

Adapun rincinnya, vaksin produksi Sinovac dengan rincian 3 juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai.

Sementara sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Covid-19 diolah oleh langsung perusahaan farmasi milik BUMN, Bio Farma.

Sebagai tambahan informasi, untuk dapat mencapai herd immunity, pemerintah menargetkan vaksinasi pada 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 181,5 juta jiwa.

Adapun yang menjadi prioritas adalah tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan kaum lanjut usia dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. ***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini