Minta Maaf Atas Kekisruhan yang Terjadi di Tubuh Demokrat Usai KLB, Moeldoko Minta Presiden Jangan Dibawa-bawa

- 30 Maret 2021, 08:55 WIB
Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Ketum Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Ketum Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko. /Foto: Instagram.com/@dr_moeldoko/Instagram.com/@dr_moeldoko

PORTAL PASURUAN - Setelah sempat menghilang, Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko kembali tampil di hadapan publik.

Kini pria yang menjabat Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) itu meminta maaf dan mengaku khilaf.

Permintaan maaf ini tidak terlepas dari kisruh di tubuh Partai Demokrat.

Baca Juga: Lembaga Pendidikan sebagai Salah Satu Lembaga Sosial di Masyarakat

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD dan MI Tema 7 Halaman 128, 129, dan 131 : Bahasan Perkembangan Teknologi

Moeldoko juga meminta publik untuk tidak menyeret nama Presiden Jokowi dalam prahara rumah tangga partai berlamban Mercy itu.

“Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini,” ujar Moeldoko seperti dilansir dari PORTAL JEMBER dalama artikel berjudul Buka Suara soal Kisruh Partai Demokrat, Moeldoko Akhirnya Mengaku Khilaf: Jangan Bawa-bawa Presiden, Senin 29 Maret 2021.

Dia menuturkan tindakan yang dilakukannya demi menyelamatkan bangsa dan demokrasi. Hal ini karena kekisruhan Partai Demokrat dinilai terjadi akibat pergeseran demokrasi.

Baca Juga: Lembaga Agama di Dalam Masyarakat, Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP/MTs

Halaman:

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x