Tiga dari Tujuh Wanita Korea Utara Memilih untuk Menikah dengan Pria Korea Selatan

6 Januari 2021, 07:15 WIB
ilustrasi Korea. /Pixabay/pexels.com/@pixabay

PORTAL PASURUAN - Korea Selatan adalah rumah bagi sekitar 35.000 pembelot dari Korea Utara. Data lembaga pemerintah baru-baru ini mengungkapkan perbedaan gender yang tajam di negara asal pasangan mereka.

Analisis ini hanya menyangkut negara asal, terlepas dari apakah pasangan pembelot telah memperoleh kewarganegaraan Korea Selatan atau belum.

Menurut Statistics Korea dan Korea Hana Foundation, setidaknya 3 dari setiap 7 wanita pembelot yang menikah, dengan jumalah 43,3 persen, memiliki pasangan kelahiran Korea Selatan pada 2019.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat di California, Acara Grammy Awards pun 2021 Ditunda

Baca Juga: Pemilik Chelsea Pertimbangkan Andriy Shevchenko untuk Gantikan Lampard?

Baca Juga: Eksplore Wisata Indonesia, Danau Limboto Gorontalo yang Eksotis

Kelompok paling banyak berikutnya, 28,6 persen, menikah dengan pria kelahiran Cina. Hanya 27,4 persen wanita pembelot menikah dengan pembelot lain atau dengan pria yang masih tinggal di Korea Utara. Perempuan menikah dengan laki-laki yang lahir dari kebangsaan lain menyumbang 0,7 persen dari total data.

Dilansir PortalPasuruan.com dari laman Korea Herald, situasinya sangat berbeda untuk para pria pembelot. Dari pria menikah dalam kelompok tersebut, hampir 9 dari 10 atau 88,6 persen pria Korea Utara menikah dengan pembelot Korea Utara lainnya atau dengan wanita yang masih tinggal di Utara.

Sementara 5,8 persen pria dari Korea Utara menikah dengan wanita kelahiran Cina, dan hanya 4 persen menikah dengan wanita kelahiran Korea Selatan. 1,7 persen lainnya memiliki pasangan dari negara lain.

Untuk pria dan wanita dari Utara, 92,1 persen mengatakan pasangan mereka tinggal di Korea Selatan, sementara 4,3 persen tinggal di Korea Utara, 3,1 persen di China, dan 0,4 persen di tempat lain.

Data juga menunjukkan bahwa banyak pembelot yang dipisahkan dari anak-anaknya. Meskipun 76 persen mengatakan anak-anak mereka tinggal di Selatan, 32,8 persen mengatakan mereka memiliki anak di Utara, sementara 3,3 persen memiliki anak di China dan 3,4 persen memiliki anak di negara lain.

Beberapa dari jumlah tersebut melebihi 100 persen karena beberapa pembelot memiliki anak baik di Utara maupun Selatan. Ada juga kasus di mana pembelot menikah lagi, baik di Selatan atau saat tinggal di negara lain selama proses pembelotan.

Baca Juga: Memperbanyak Tanaman Hias Aglonema Bisa Gunakan Bonggolnya

Baca Juga: Budget Cekak Tapi Ingin Rumah Penuh dengan Tanaman Hias, Bisa Pilih yang Murah Meriah

Dari para perempuan pembelot, 20,5 persen mengatakan mereka memiliki anak usia sekolah yang tinggal di China pada 2019, dan 8,8 persen memiliki anak usia sekolah di Korea Utara.

Sebaliknya, 26 persen pria pembelot memiliki anak usia sekolah di Utara, dan hanya 0,5 persen memiliki anak usia sekolah di China.

Sementara itu, data menunjukkan bahwa banyak dari para pembelot tersebut mengalami kesulitan mendapatkan posisi sebagai pegawai tetap di Korea Selatan.

Sementara Korea Selatan telah membukukan tingkat pekerjaan yang rendah dibandingkan dengan anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan lainnya, tingkat tersebut bahkan lebih rendah untuk para pembelot.

Tingkat pekerjaan Korea Selatan secara keseluruhan mencapai 60,8 persen pada 2019, tetapi angka pembelot adalah 58,2 persen, data Statistik Korea menunjukkan.

Para pembelot yang telah tinggal di Selatan selama kurang dari tiga tahun mengalami lebih banyak kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Tingkat pekerjaan bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja tiga tahun di sini adalah 48,2 persen.

Pada 2019, gaji bulanan rata-rata yang diperoleh di Korea Selatan oleh orang-orang yang digaji dari Utara mencapai 2,04 juta won ($ 1,880).

Baca Juga: Merumahkan Anggrek Tak Bisa Asal, Butuh Perawatan Ekstra

Baca Juga: Siap-siap, Shinsadong Tiger Akan Debutkan Girlgrup Baru!

Meskipun pendapatan nasional bruto per kapita Korea Selatan adalah $ 32.047 (34,69 juta won) setahun dan 2,89 juta won sebulan, pendapatan para pembelot berkurang 850.000 won per bulan.

Data juga menunjukkan bahwa setengah, 49,9 persen, pekerja bergaji dari Utara dibayar kurang dari 2 juta won sebulan.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler