Sidang Pemakzulan Donald Trump Dilakukan Bulan Depan, Drama Politik Kotor Hingga Penghasutan

26 Januari 2021, 16:18 WIB
Donald Trump Akhirnya Angkat Bicara setelah Tak Hadir ke Pelantikan Joe Biden /Bloomberg

PORTAL PASURUAN - Geliat politik Amerika Serikta semakin seru untuk diikuti, Donald Trump selaku mantan Presiden Amerika Serikat mulai berdiskui dengan kuasa hukumnya, Butch Bowers.

Donald Trump disebut sedang menyusun strategi guna melakukan pembelaan atas pemakzulan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat. Seperi dikutip PORTAL PASURUAN dari WASHINGTONPOST, disebutkan bahwa Butch Bowers merupakan seorang pengacara kondang dari South Carolina dan pernah bekerja dalam badan kehakiman.

Baca Juga: Kompertisi Berjalan Setelah Lebaran, LIB: Masih Banyak Hal Yang Harus Dipersiapkan

Bowers sendiri berinteraksi dengan Donald Trump guna merancang pembahasan sidang pemakzulan dirinya.

Donald Trump beriskeras untuk memenangkan sidang dengan mengumpulkan tim pengacara terbaik. Sidang yang akan dilaksanakan pada pekan kedua Februari mendatang akan membahas kelanjutan Donald Trump atas sidang pemakzulan.

Baca Juga: Eks Anggota HTI Dilarang Ikut Pemilu, Zulfikar Arse: Dasarnya Sudah Bertolak Belakang Dengan NKRI

Dalam upaya pemenangan dirinya dalam sidang nanti, Donald Trump akan mengangkat kuasa hukum mengenai apakah seorang mantan presiden bisa diadili.

Walaupun telah menanggalkan jabatannya pada 20 Januari 2021 lalu, Trump masih akan menghadapi sidang impeachment di Senat AS.

Trump akan menjalani sidang setelah dituduh melakukan penghasutan kepada para pendukungnya sehingga mengakibatkan kericuhan.

Baca Juga: Chelsea Tunjuk Thomas Tuchel Pasca Pemecatan Frank Lampard, Abramovich Sampaikan Pesan Untuk Sang Legenda

Nancy Pelosi selaku ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS mengatkan bahwa artikel pemakzulan akan dikirimkan ke Senat AS.

"Tentu saja ini menjadi sesuatu yang sangat menyedihkan karena harus mengirimkan Pasal Impeachement ke Senat," ujar Nancy.

Dilain pihak, Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer menjelaskan bahwa pemungutan suara apakah Trump dinyatakan bersalah atau tidak akan dilaksanakan secara adil.

Baca Juga: Pembuat dan Pengguna Surat Tes COVID-19 Palsu Berhasil Diringkus Polisi

DPR Amerika Serikat juga telah memutuskan bahwa Donald Trump dinyatakan bersalah setelah dilakukan voting. Dari jumlah suara yang ada, 232 suara menyatakan setuju untuk memakzulkan Donald Trump atas tuduhan hasutan pemeberontakan dan tindakan kotor untuk kepentingan politik.

Sebelumnya diberitakan bahwa ribuan pendukung Trump berkumpul pada 6 Januari 2021. Masa pro Trump melewati barikade dari pihak keamanan dan melakukan kerusuhan, akibatnya lima orang tewas dalam kejadian tersebut.

Donald Trump dimakzulkan atas perbuatannya menekan pemerintah Ukraina agar membuat informasi palsu sebagai politik kotor agar rivalnya, Joe Biden, dapat dikalahkan dalam kontes pemilu.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: washingtonpost.com

Tags

Terkini

Terpopuler