Suasana kacau terjadisetelah Trump, yang sebelum pemilihan menolak untuk berkomitmen untuk menyerahkan kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih dan mengatakan kepada mereka untuk berbaris di Capitol untuk mengekspresikan kemarahan mereka pada proses pemungutan suara.
Dia mengatakan kepada pendukungnya untuk menekan pejabat terpilih, menolak hasil pemilu dan mendesak mereka untuk melawan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 7 Januari 2021: Virgo Hari Ini Bahagia!
Baca Juga: Mike Pence Didesak Gunakan Amandemen Ke-25 untuk Mengakhiri Kepresidenan Donald Trump
Trump mendapat kecaman intensif dari beberapa tokoh Republik di Kongres, yang menyalahkan kekerasan hari ini.
We just had a violent mob assault the Capitol in an attempt to prevent those from carrying out our Constitutional duty. There is no question that the President formed the mob, the President incited the mob, the President addressed the mob. He lit the flame. pic.twitter.com/nc9WLmtfuv— Rep. Liz Cheney (@RepLizCheney) January 7, 2021
“Tidak diragukan lagi Presiden yang membentuk massa, Presiden menghasut massa, Presiden berbicara kepada massa. Dia menyalakan apinya,” kata Ketua Konferensi Partai Republik Liz Cheney di Twitter.
Baca Juga: Mengenal Capitol Building, Gedung yang Diambilalih Para Supporter Trump yang Rusuh
Baca Juga: Lakukan Kegiatan Ini di Pagi Hari Supaya Kulitmu Glowing
Senator Republik Tom Cotton, seorang konservatif terkemuka dari Arkansas, meminta Trump untuk menerima kekalahannya dalam pemilihan dan berhenti menyesatkan rakyat Amerika dan menolak kekerasan massa.
Artikel Rekomendasi