Kerusuhan di Capitol Building Amerika Serikat, Satu Wanita Tewas Ditembak

- 7 Januari 2021, 12:07 WIB
ilustrasi demonstrasi.
ilustrasi demonstrasi. /Markus Spiske/pexels.com/@markusspiske

 

PORTAL PASURAN - Ratusan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol AS pada hari Rabu malam waktu setempat dalam upaya untuk membatalkan kekalahan di pemilu dan menduduki simbol demokrasi Amerika serta memaksa Kongres untuk menangguhkan sesi pendeklarasian untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Para perusuh menerobos melewati barikade keamanan, memecahkan jendela dan dinding untuk berjuang masuk menuju Gedung Capitol, tempat mereka menjelajahi lorong dan berkelahi dengan petugas polisi.

Beberapa mengepung ruangan Dewan Perwakilan Rakyat sementara anggota parlemen berada di dalam, menggedor-gedor pintunya. Petugas keamanan menumpuk furnitur ke pintu ruangan dan mengeluarkan pistol mereka sebelum membantu anggota parlemen melarikan diri.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 7 Januari 2021: Duh, Pisces Banyak Pengeluaran!

Baca Juga: Rilis Poster, Film Kim Jae Kyung dan ZE:A Kim Dong Jun Akan Resmi Dirilis Bulan Ini!

Polisi berjuang selama lebih dari tiga jam setelah invasi untuk membersihkan Gedung Capitol dari pendukung Trump sebelum mengumumkan gedung itu aman tak lama setelah pukul 17:30 waktu setempat.

Dilansir PoralPasuruan.com dari laman Reuters, seorang wanita tewas setelah ditembak selama kerusuhan itu, meskipun korban tidak disebutkan namanya dan situasinya tidak jelas. FBI mengatakan telah melucuti dua perangkat peledak yang dicurigai.

Serangan di Capitol adalah puncak dari retorika yang memecah belah dan meningkat selama berbulan-bulan sejak pemilu di Amerika Serikat diselenggarakan, dengan Trump berulang kali membuat klaim palsu bahwa dirinya dicurangi pemungutan suara itu dan mendesak para pendukungnya untuk membantunya membalikkan kekalahannya.

Suasana kacau terjadisetelah Trump, yang sebelum pemilihan menolak untuk berkomitmen untuk menyerahkan kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih dan mengatakan kepada mereka untuk berbaris di Capitol untuk mengekspresikan kemarahan mereka pada proses pemungutan suara.

Dia mengatakan kepada pendukungnya untuk menekan pejabat terpilih, menolak hasil pemilu dan mendesak mereka untuk melawan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 7 Januari 2021: Virgo Hari Ini Bahagia!

Baca Juga: Mike Pence Didesak Gunakan Amandemen Ke-25 untuk Mengakhiri Kepresidenan Donald Trump

Trump mendapat kecaman intensif dari beberapa tokoh Republik di Kongres, yang menyalahkan kekerasan hari ini.

 

“Tidak diragukan lagi Presiden yang membentuk massa, Presiden menghasut massa, Presiden berbicara kepada massa. Dia menyalakan apinya,” kata Ketua Konferensi Partai Republik Liz Cheney di Twitter.

Baca Juga: Mengenal Capitol Building, Gedung yang Diambilalih Para Supporter Trump yang Rusuh

Baca Juga: Lakukan Kegiatan Ini di Pagi Hari Supaya Kulitmu Glowing

Senator Republik Tom Cotton, seorang konservatif terkemuka dari Arkansas, meminta Trump untuk menerima kekalahannya dalam pemilihan dan berhenti menyesatkan rakyat Amerika dan menolak kekerasan massa.

Informasi terbaru menyebutkan total empat orang tewas dalam kejadian ini.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini