PORTAL PASURUAN - Sejak junta militer melancarkan kudeta di Myanmar dan mengambil alih pemerintahan, protes telah diadakan di seluruh negeri.
Sayangnya, kekerasan tampaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat.
Pasalnya junta militer mengabaikan perintah PBB untuk menghentikan kudeta.
Baca Juga: Hellas Verona vs AC Milan, Tanpa Duo Sangar Ibrahimovic dan Mandzukic, Il Rossoneri Bungkam Verona
Selain itu, tentara dan polisi Myanmar yang bersenjata berkomitmen penuh untuk kudeta dengan banyak ancaman kekerasan dan kematian bagi pengunjuk rasa junta.
Bahkan, tentara dan polisi Myanmar yang bersenjata ini bahkan menggunakan media sosial seperti Tiktok untuk mengancam para pengunjuk rasa di negara tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan diberitakan World of Buzz, kelompok hak digital lokal bernama Myanmar ICT for Development (MIDO) mengatakan telah menemukan lebih dari 800 video pro-militer di Tiktok yang mengancam publik jika melawan junta militer.
Baca Juga: 7 Rekomendasi KDrama Terbaik yang Berkisah Tentang Balas Dendam, Salah Satunya Itaewon Class
Menurut direktur eksekutif MIDO Htaike Htaike Aung, video yang mereka temukan hanyalah puncak gunung es.
Artikel Rekomendasi