Tahan Penasehat Austrlia, Pemimpin Junta Militer Myanmar Klaim Temukan Informasi Keuangan Rahasia

- 10 Maret 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi : Pasukan keamanan Myanmar bubarkan aksi protes dengan gas air mata
Ilustrasi : Pasukan keamanan Myanmar bubarkan aksi protes dengan gas air mata /metaliza01/ Pixabay /Pixabay

PORTAL PASURUAN - Pemerintah Australia menyerukan pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlain untuk membebaskan Sean Turnell.

Turnell yang merupakan penasihan keuangan Australia untuk Myanmar pada masa kepemimpinan Aung San Suu Ky ditahan pada 6 Februari 2021 lalu.

Ia di tangkap lima hari setelah kudeta yang menyebabkan Suu Ky ditangkap.

Baca Juga: Chelsea Vs Everton, Kai Havertz Jadi Kunci Kemenangan The Blues Serta Sejarah Baru Bagi Thomas Tuchel

Tak main-main, Austrlia bahkan membatalkan kerjasama pertahan dengan Myanmar akibat peristiwa ini.

Namun, alih-alih membebaskan Turnell, Min Aung Hlaing malah menantang balik Australia.

Dilansir dari Al-Arabiya, Min Aung Hlaing mengkalim menemukan informasi keuangan rahasia usai menahan Turnell.

Baca Juga: 10 Fakta Kisah Isra' Mi'raj, Perjalanan Rasulullah dari Mekkah, Palestina Langit Ketujuh dalam Satu Malam II

Pihak junta militer sendiri masih menggali informasi keuangan tersebut lebih lanjut.

"Penasihat ekonomi asing pemerintah, Sean Turnell ditahan tepat waktu dan informasi keuangan rahasia negara ditemukan melalui dia. Menteri tingkat serikat sedang mengambil tindakan hukum sehubungan dengan masalah itu,” bunyi pernyataan resmi junta militer Myanmar seperti diberitakan salah satu media setempat, MRTV.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengemukakan kondisi Turnell di Myanmar.

Dirinya menyebut  para diplomat dan kerabat hanya dapat menghubungi Turnell dua kali melalui telepon sejak dia ditahan pada awal Februari. 

Baca Juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Joe Biden Umumkan Pencalonan Dua Wanita Sebagai Pemimpin Komando AS

Hal inilah yang membuat geram pemerintah Australia dan membatalkan semua kerjasama dengan Myanmar.

Demonstarsi anti kudeta militer di Myanmar sendiri sudah bergulir sejak akhir bulan lalu. Puluhan demonstran dilaporkan tewas dalam peristiwa ini. ***

 

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini