Baca Juga: Makna 5 Peribahasa Indonesia yang Menggunakan Kata Kain, Salah Satunya Kain Basah Kering Di Pinggang
Ketegangan di wilayah tersebut telah meningkat sejak kelompok penyerang Angkatan Laut AS memasuki Laut China Selatan pada hari Minggu lalu.
Itu terjadi setelah presiden Filipina, sekutu AS, menyuarakan keprihatinan tentang kapal-kapal China yang berkumpul di zona ekonomi eksklusif Manila sepanjang 200 mil (320 km).
Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang juga diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, telah mengancam akan menembak jatuh pesawat tak berawak China yang terlihat mengelilingi Kepulauan Pratas yang dikuasai Taipei di Laut China Selatan.
Baca Juga: Nekat Hentikan Truk yang Melintas di Jalan Raya, Remaja Berusia 15 Tahun di Bogor Tewas Tertabrak
Baca Juga: Teliti Badai Seroja yang Akibatkan Bencana Alam NTT, BMKG Temukan Sesuatu yang Janggal dan Tak Lazim
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Filipina juga berjanji akan mengajukan protes diplomatik setiap hari sampai kapal China bersedia angkat kaki dari wilayah mereka.
Aktivitas eksplorasi minyak dan gas China di Laut China Selatan ini, telah memicu ketegangan sebelumnya.
Terutama ketika China National Offshore Oil Corp (CNOOC) yang dikelola negara mengerahkan rig pengeboran laut dalam di perairan yang diklaim Vietnam pada tahun 2014.***
Artikel Rekomendasi