Baca Juga: Resep Kue Jahe 'Gingerbread Man', Cocok Dihidangkan untuk Keluarga saat Natal
Penemuan tersebut diantaranya adalah obat penyakit batu ginjal (Calcusol), serta obat penurun koleesterol (Calterol).
Sardjito juga menciptakan vaksin anti penyakit infeksi untuk Typus, Kolera, Disentri, Staflokoken dan Streptokoken.
Selain berperan sebagai dokter dan ilmuwan, Sardjito juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan pernah menjadi ketua Budi Utomo Cabang Jakarta.
Ketika Belanda datang dengan membonceng sekutu pada saat Proklamasi 1945 dan menyerbu beberapa wilayah Indonesia, Sardjito berusaha menyelamatkan aset pendidikan yang dimiliki Indonesia.
Baca Juga: Glamour Kemping di Bandara Changi, Cara Lain Warga Singapura Isi Libur Natal dan Tahun Baru
Ia menyelundupkan aset pendidikan yang berupa buku tersebut dari Institut Pasteur ke Klaten dan Solo.
Pada saat perang kemerdekaan, Sardjito juga membantu menyediakan obat-obatan dan vitamin bagi prajurit dan membangun pos kesehatan untuk TNI di Yogyakarta dan sekitarnya.
Sardjito kemudian diangkat menjadi rektor Universitas Gadjah Mada pada 1949.
Baca Juga: Inilah 10 Ucapan Selamat Natal yang Berkesan, Bisa Dibagikan di Media Sosial
Artikel Rekomendasi