Penelitian Menyebutkan Para Nakes Menderita Trauma dan Gangguan Kecemasan Parah Akibat Covid-19

- 13 Januari 2021, 11:20 WIB
ilustrasi nakes.
ilustrasi nakes. /Jonathan Borba/pexels.com/@jonathanborba

 

PORTAL PASURUAN - Hampir setengah dari staf yang bekerja di unit perawatan intensif (ICU) di Inggris dalam pandemi Covid-19 ini mengalami gangguan kecemasan parah, depresi atau gangguan stres pasca-trauma.

Banyak perawat dan dokter ICU memenuhi ambang klinis untuk PTSD (gangguan stres pasca trauma), kecemasan atau masalah ketergantungan alkohol, dan gejalanya begitu parah sehingga beberapa melaporkan mempertimbangkan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Kesehatan mental yang sangat buruk di antara staf ICU yang merawat pasien Covid-19 yang sakit kritis kemungkinan akan mengganggu kemampuan mereka untuk bekerja secara efektif dan malah membahayakan kualitas hidup mereka, kata para peneliti.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Januari 2021: Capricorn Harus Tahan Amarah

Baca Juga: Sepasang Suami Istri Diduga Memalsukan Hasil Tes Covid-19 untuk Menunda Jadwal Persidangan

Lebih dari 81.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di Inggris, jumlah kematian resmi tertinggi kelima di dunia dalam pandemi global ini.

Lebih dari 3 juta orang di Inggris telah dites positif mengidap penyakit Covid-19 dan pemerintah mengatakan rumah sakit dan bangsal perawatan intensif di ambang kewalahan.

Tekanan pada staf ICU yang bekerja dengan pasien yang sangat sakit untuk waktu yang lama di daerah di mana risiko terpapar Covid-19 sangat tinggi dan kekurangan staf serta peralatan menimbulkan masalah setiap hari juga sangat tinggi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Januari 2021: Leo Akan Dapat Hadiah Berharga!

Baca Juga: Lirik Lagu American Honey yang Dinyanyikan oleh LadyA

“Tingkat kematian yang tinggi di antara pasien Covid-19 yang dirawat di ICU, ditambah dengan kesulitan dalam komunikasi dan menyediakan alat life-support yang memadai kepada pasien sangat mungkin menjadi penyebab stres bagi semua staf yang bekerja di ICU,” kata Neil Greenberg, seorang profesor di Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience di King's College London yang ikut memimpin penelitian.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Occupational Health, dilakukan pada bulan Juni dan Juli sebelum Inggris mulai mengalami lonjakan infeksi terbaru, seperti dilansir PortalPasuruan.com dari laman Reuters.

Ditemukan bahwa di antara lebih dari 700 petugas kesehatan di sembilan ICU di seluruh Inggris, 45% diantaranya memenuhi ambang batas kemungkinan signifikansi klinis untuk setidaknya satu dari empat gangguan kesehatan mental yang serius sepertir depresi berat (6%), PTSD (40%), kecemasan parah (11%) atau masalah ketergantungan alkohol (7%).

Baca Juga: Ratusan Kantong Jenazah dari Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Dievakuasi Basarnas

Baca Juga: Arsenal dalam Pembicaraan untuk Mendatangkan Manor Solomon dari Shaktar Donetsk

Yang paling mengkhawatirkan, kata para peneliti, lebih dari satu dari delapan orang dalam penelitian tersebut melaporkan seringnya pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Penemuan tersebut menyoroti potensi dampak mendalam yang ditimbulkan oleh Covid-19 terhadap kesehatan mental staf garis depan Inggris," kata Greenberg, dan menunjukkan kebutuhan mendesak agar layanan kesehatan mental dapat segera diakses oleh semua petugas kesehatan.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x