PORTAL PASURUAN - Ada banyak faedah yang bisa dirasakan seorang muslim saat berada di Ramadhan.
Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia akan bertemu dengan ibadah puasa Ramadhan.
Menjalankan ibadah puasa, seperti diketahui bersama merupakan salah satu rukun Islam.
Baca Juga: Menu Buka Puasa Ramadhan 1422 H, Es Sarang Burung Bisa Jadi Pilihan Melepas Dahaga Keluarga
Baca Juga: Ingin Doa Cepat Terkabul? Berikut Waktu‐waktu Mustajab Untuk Berdoa yang Harus Diketahui
Dilansir dari laman nu.or.id, Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami dalam kitab Maqashid al-Shaum, Sulthan al-Ulam, mengatakan setidaknya ada tujuh faedah puasa di bulan Ramadhan.
Ketujuhnya ternyata memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain.
Berikut tujuh faedah puasa di bulan Ramadhan seperti dirangkum PORTAL PASURUAN dari laman nu.or.id.
1. Meninggikan derajat
Meninggikan Derajat atau raf’u al-darajât didasari oleh beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. salah satunya yang mengatakan:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ
“Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu.” (HR Imam Muslim)
Dibukanya pintu surga, menurut Imam Izzudin dapat diartikan sebagai simbol atau tanda untuk memperbanyak ketaatan sebagai seorang muslim.
2.Menghapuskan dosa
Faedah kedua ini didasarkan pada adits Nabi Muhammad SAW yang berkata
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Menurut Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, puasa Ramadhan sebagai momentum untuk mendekatkan diri dan mengharap ampunan dalam bentuk penyerahan diri sebagai seorang hamba.
Baca Juga: 10 Amalan-amalan Shalih di Bulan Ramadhan, Dua Diantaranya Puasa dan Mencari Malam Lailatul Qadr
3. Memalingkan syahwat
Faedah puasa berikut ini didasari oleh hadits Rasulullah SAW yang berkata.
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya.” (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari).
Dai hadits di atas disimpulkan oleh Imam Izzuddin bahwa puasanya seseorang bisa menjadi latihan atau sarana untuk berpaling dari syahwat atau sesuatu yang mengundang hawa nafsu.
4. Memperbanyak sedekah
Dalam faedahnya berpuasa di poin keempat, disebutkan jika berpuasa bisa meningkatkan keinginan bersedekah seseorang.
Beliau mengatakan mengatakan sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu.
Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar.
Hal tersebut ia tuliskan dalam kitab Maqâshid al-Shaum halaman 16. Puasa membuat seseorang merasakan penderitaan hingga jika ia berkecukupan, maka ia menjadi dermawan.
5. Meningkatkan ketaatan
Faedah puasa kelima adalah meningkatkan ketaatan seorang muslim. Imam Izzudin bin Abdissalam al-Sulami mennyebut puasa mengingatkan tentang bagaimana lapar dan hausnya ahli neraka.
Sehingga saat teringat, seorang muslim berusaha meningkatkan ketaatan pada Allah SWT. Tujuannya apa? Semata-mata terhindar dari api neraka.
“Karena puasa mengingatkan kelaparan dan hausnya ahli neraka. Hal itulah yang mendorong orang berpuasa memperbanyak ketaatan kepada Allah agar terselamatkan dari api neraka,” tulis Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami dalam kita Maqâshid al-Shaum, halaman 17.
Dengan pengetahuan, membuat seorang muslim semakin memperbaharui atau mengarahkan niat ibadahnya.
6. Besyukur Atas Nikmat-Nya
Sering tidak disadari bahwasanya puasa mengingatkan kembali tentang pentingnya rasa syukur.
Sebab, seorang muslim yang berpuasa dari subuh sampai maghrib merasakan bagaimana rasanya menahan lapar hampir seharian.
Kemudian berpikir bahwa di luar sana masih banyak orang-orang yang seharian penuh terpaksa berpuasa karena tak punya sesuatu untuk dimakan.
Imam Izzuddin al-Sulami berkata dalam kitab Maqâshid al-Shaum, halaman 17
إذا صام عرف نعمة الله عليه في الشِّبَع والرِّيّ فشكرها لذلك, فإنّ النِّعَم لا يُعرف مقدارُها إلّا بفقدها
“Ketika berpuasa, manusa menjadi tahu nikmat Allah kepadanya berupa kenyang dan terpenuhinya rasa haus. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu).”
7. Mencegah keinginan bermaksiat
Seseorang yang berpuasa hampir seharian akan lebih fokus bagaiamana ia bisa bertahan hingga maghrib.
Dirinya juga akan berfikir apa yang disiapkan untuk berbuka puasa nanti dan segala macam halnya agar tidak terlalu terasa laparnya.
Baca Juga: LINK Live Streaming Piala Menpora 2021, Persebaya Surabaya Percayakan Tenaga Muda di Laga Awal
Baca Juga: LINK Live Streaming Persebaya Surabaya VS Persik Kediri di Piala Menpora 2021, Bentrok Derby Jatim
Pikiran yang fokus pada menahan rasa lapar itu, lah yang secara tidak langsung menjadi 'rem' untuk tidak memikirkan bahkan melakukan hal maksiat.
Pandangan Imam Izzuddin seperti ia tuangkan dalam kitab Maqâshid al-Shaum halaman 17, orang yang kenyang memiliki kecenderungan lebih untuk bermaksiat atau thamahat ilâ al-ma’âshî.
Namun, di saat seseorang merasakan lapar dan haus, fokusnya lebih pada mencari makanan dan minuman. ***