Khutbah Jumat Tema Kebodohan Menyebabkan Ekstremisme oleh Ustadz Nur Rohmad

- 8 April 2021, 19:21 WIB
Ilustrasi wanita menyendiri.
Ilustrasi wanita menyendiri. /

Maknanya: “Sebaik-baik perkara adalah perkara yang tengah” (HR al Baihaqi dalam Syu’ab al Iman)

Allah memuliakan umat Nabi Muhammad dengan menjadikan mereka umat yang wasath, tidak ekstrem kanan dan tidak ekstrem kiri, tidak melampaui batas yang digariskan oleh syariat dan tidak bersikap teledor sehingga berada di bawah garis yang ditentukan syariat.

Islam mengajarkan kepada kita untuk membuang jauh-jauh ekstremisme dan terorisme. Penyebab ekstremisme dan terorisme adalah bersikap berlebih-lebihan dalam masalah agama.

Baca Juga: Mengenal Konsep Mindful Comsumption, Untuk Investasi Kesehatan di Masa Depan

Baca Juga: Dishub Jawa Barat Cegah Pemudik Di 27 kabupaten Dengan Adakan 338 Titik Penyekatan

Dan penyebab sikap berlebih-lebihan dalam agama adalah kebodohan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ، فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَه

Maknanya: “Wahai manusia, hindarkanlah diri kalian dari sikap berlebih-lebihan dalam agama, karena sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan dalam agama” (HR Ahmad, an-Nasa’i dan Ibn Majah).

Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam menjelaskan bahwa sebaik-baik perkara adalah sikap pertengahan, tidak melampaui batas yang digariskan syariat dan tidak berada di bawah batas yang digariskan oleh syariat.

Berlebih-lebihan atau melampaui batas, baik dalam keyakinan, perbuatan atau perkataan akan memunculkan pada diri seseorang benih-benih kezaliman dan permusuhan.

Halaman:

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: NU


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x