Kabupaten Pasuruan Catat 35 Bencana Terjadi Sepanjang Tahun 2020

- 27 Desember 2020, 07:30 WIB
ilustrasi banjir.
ilustrasi banjir. /hitesh choudhary/pexels.com/@hiteshchoudhary

PORTAL PASURUAN - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan mencatat sebanyak 35 bencana telah terjadi di wilayah Kabupaten Pasuruan sepanjang tahun 2020.

Dari 35 bencana yang terjadi, 25 diantaranya adalah bencana banjir seperti yang diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati.

Ada 10 kecamatan yang dikategorikan sebagai are rawan banjir, dan seluruh kejadian banjir selama tahun 2020 ini rata-rata terjadi di wilayah-wilayah tersebut.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Pernah Dapat Iming-Iming Rp5 Triliun dan Singgung soal Mafia

Baca Juga: Satgas COVID-19 Sebut Daerah dengan Ciri Ini yang Dapat Prioritas Vaksinasi

"Kecamatan Gondang Wetan, Winongan, Rejoso, Grati, Beji, Gempol, Bangil, Purwosari, Kraton, dan Kecamatan Pohjentrek dan banjir paling sering terjadi di Kecamatan Gondang Wetan, Winongan, Rejoso, Grati, Beji, Gempol, Bangil, Purwosari, Kraton, dan Kecamatan Pohjentrek," kata Tecto.

Dilansir PortalPasuruan.com dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Pasuruan, banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Pasuruan adalah banjir kiriman dari area hulu. Untuk menanggulangi masalah ini, Pemkab sudah melakukan banyak hal seperti melakukan normalisasi sungai dan memberikan sosialisasi pada warga agar lebih peduli pada lingkungan.

Lebih jauh, BPBD Kabupaten Pasuruan juga telah berkoordinasi dengan stake holder dan para relawan.

Tecto menghimbau agar masyarakat tidak membuang ampah sembarangan dan juga melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan dengan rutin agar banjir dapat dihindari.

Selain banjir, bencana tanah longsong juga terjadi tiga kali di Kabupaten Pasuruan sepanjang tahun 2020.

Baca Juga: Kemenkes Bentuk Tim Khusus untuk Cegah Masuknya Varian Baru Covid-19

Baca Juga: Doa Keluar Rumah: Tulisan Arab, Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

“Untuk di wilayah pegunungan, kami imbau tetap waspada. Ketika ada hujan intensitas tinggi, maka segera menghentikan aktivitas di dekat tebing. Karena itu rawan longsor,” tutur Tecto.

Kabupaten Pasuruan juga mencatat adanya bencana puting beliung, banjir rob, kekeringan serta Covid-19 sebagai bencana non-alam.***

Editor: Mesha Meilawati


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x